Miris, Rumah Guru Ngaji di Pasirjengkol Pandeglang Nyaris Roboh, Ajukan Bantuan Pemerintah Tak Ada Respons

Kamis 12 Sep 2024, 13:18 WIB
Kondisi rumah Abun di Pasirjengkol, Pandeglang, Banten. Rumah guru ngaji itu nyaris ambruk dan hingga kini belum tersentuh bantuan pemerintah. (Poskota/Samsul Fatoni)

Kondisi rumah Abun di Pasirjengkol, Pandeglang, Banten. Rumah guru ngaji itu nyaris ambruk dan hingga kini belum tersentuh bantuan pemerintah. (Poskota/Samsul Fatoni)

POSKOTA.CO.ID - Rumah seorang guru ngaji di Kampung Pasirjengkol, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, nyaris roboh. Guru ngaji tersebut bernama Abun, yang telah menginjak usia 63 tahun.

Sejak 2016, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) itu belum pernah dibantu oleh pihak pemerintah.

Pemilik rumah, Abun mengatakan rumah itu telah ia tempati selama 30 tahun lebih. Dua hari lalu, atap rumahnya ambruk dan sekarang belum ditangani karena belum ada biaya.

"Dua hari lalu bagian atap rumah ambruk, karena bangunan sudah lapuk, dan sekarang belum diperbaiki," kata dia, Kamis, 12 September 2024.

Konstruksi bangunan pada bagian atas rumah Abun sudah banyak yang lapuk. Banyak tiang penyangga yang telah terpasang karena khawatir ambruk.

"Iya, itu saya pasang tiang penyangga dari bambu. Sialnya kan khawatir ambruk, apalagi tiap malam banyak anak-anak yang ngaji di sini," katanya.

Menurutnya, dari RT setempat sebetulnya sudah sering membantu mengajukan perbaikan rumah dirinya kepada pihak pemerintah melalui pemerintah desa.

Bahkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) sudah sering diminta pihak desa. Namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda adanya bantuan perbaikan rumah.

Saat ditanya apakah dirinya pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti PKH, BPNT, BLT dan bantuan sosial lainnya. Abun mengaku mendapatkan bantuan PKH. Dia juga dapat insentif Guru Ngaji dari desa.

"Bantuan sosial hanya PKH yang dapat serta insentif guru ngaji, namun untuk bantuan perbaikan rumah belum pernah, padahal sering diajukan," tuturnya.

Dirinya mengaku tidak kuasa untuk memperbaiki rumah secara mandiri karena tidak punya biaya. Soalnya ia hanya sebatas Guru Ngaji anak-anak di wilayah sekitar dan bekerja serabutan. Penghasilan hanya cukup buat kebutuhan sehari-hari.

Berita Terkait

News Update