PENGGUNAAN jet pribadi yang dilakukan putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep saat berlibur ke Amerika bersama istri, Erina Gudono beberapa waktu lalu menjadi sorotan publik dan juga lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski akhirnya, KPK yang semula bakal memanggil Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut untuk dimintai klarifikasi batal dilakukan.
Sikap berubahnya Lembaga antirasuah tersebut untuk memanggil Kaesang tersebut pun, sontak ikut banyak dipertanyakan public.
Dugaan gratifikasi jet pribadi ini bermula ketika istri Kaesang, Erina Gudono, mengunggah foto jendela sebuah pesawat ketika mereka sedang dalam perjalanan ke Amerika Serikat.
Belakangan, diketahui bahwa pesawat yang ditumpangi Kaesang dan Erina merupakan jet pribadi sehingga memunculkan dugaan bahwa jet pribadi itu adalah gratifikasi.
Dari jarak dan waktu yang ditempuh, tarif penggunaan pesawat itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Selain pesawat, Kaesang juga disorot atas dugaan pembelian sejumlah tas mewah, seperti Dior, Louis Vuitton, dan Hermes, yang dibawa dari luar negeri tanpa melalui pemeriksaan Bea dan Cukai.
Sejumlah fasilitas mewah dan barang berharga bungsu Presiden Jokowi itu pun, ramai menjadi perbincangan.
Bahkan, ada pihak melaporkan Kaesang ke KPK karena dugaan gratifikasi atas sejumlah fasilitas yang diterimanya itu dan perlu dimintai keterangan.
Ramainya permintaan public agar Lembaga antirasuah tersebut memeriksa Kaesang, sempat membuat Ketum PSI tersebut ‘menghilang’.
Padahal sebagaimana diketahui, sebelum ramai jet privat tersebut Kaesang kerap tampil di depan public dan melakukan safari politik.
Rabu malam, Kaesang pun yang sempat ‘menghilang’ itu tiba-tiba muncul di kantor PSI untuk menghadiri rapat tertutup.
Namun demikian, taka ada sedikit terucap kata-kata sedikit pun dari Kaesang terkait penjelasan jet privat dan liburannya ke Amerika tersebut.
Bersamaan munculnya Kaesang, KPK yang semula ikut mencari-cari keberadaan bungsu Presiden Jokowi tersebut tetiba batal.
Lembaga antirasuah tersebut, sudah dah ‘mengaung’ lagi kepada Kaesang sebagaimana diawal. KPK berdalih, pihaknya batal klarifikasi karena hal itu bukan menjadi fokus KPK.
Heran memang, namun demikian Kaesang sudah sepatutnya memberikan penjelasan secara terbuka kepada public terkait sejumlah fasilitas yang digunakannya untuk berlibur Bersama istri ke Amerika tersebut. Terlebih di Tengah, public masih menyoroti Dinasti Jokowi. (**)