Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri wafat hari ini, Kamis 5 September 2024.. (ist)

NEWS

BREAKING NEWS, Ekonom Senior Indonesia Faisal Basri Wafat Menjelang Adzan Subuh

Kamis 05 Sep 2024, 07:47 WIB

POSKOTA.CO.ID - Indonesia kembali kehilangan aset pakar Ekonomi Senior Universitas Indonesia, Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara menjelang adzan subuh, Kamis 5 September 2024.

Kabar wafatnya Faisal Bahri dibagikan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dalam instagramnya, Kamis 5 September pagi 2024.

"*Innalillahi wa innailaihi rodjiun*
Telah berpulang ke rahmatullah hari ini
Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak,
abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang:
*Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara* pada usia 65 tahun," tulisnya dalam postingan tersebut.

Pihak keluarga pun memohon doa agar Faisal Bahri ditempatkan ditempat terbaik. "Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala
khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan
Kami yang kehilangan:
Syafitrie (Fitrie)
Anwar lbrahim Basri
Siti Nabila Azuraa Basri
Muhammad Attar Basri
Beserta ibu, adik-adik, abang, kakak dan keponakan semua," tambahnya.

Jenazah Faisal Basri pun disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka  Komplek Gudang Peluru Blok A 60
Jakarta Selatan. Sementara rencana pemakaman akan dilakukan setelah shalat Ashar dari mesjid Az Zahra,
Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.

Belum ada informasi penyebab kematian Faisal Basri ini. 

Semasa hidupnya, Faisal Basri pun ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (
yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional. 

Serta beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).

Tags:
Faisal BasriFaisal Basri Wafatwafatbreaking-newsEkonom Indonesia

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor