Banyak Makan Keju Bisa Bikin Lebih Bahagia, Benarkah? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Selasa 03 Sep 2024, 11:15 WIB
Ilustrasi. Penelitian ungkap makan keju bisa membuat orang lebih bahagia. (Freepik)

Ilustrasi. Penelitian ungkap makan keju bisa membuat orang lebih bahagia. (Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Keju adalah salah satu yang kerap dijadikan topping atau pelengkap pada makanan bahkan minuman.

Tak sedikit orang di dunia yang menyukai keju, karena rasanya yang gurih dan kandungan nutrisinya yang baik bagi tubuh.

Namun rupanya sebuah studi genetik berskala besar mengungkapkan penelitian soal keju.

Berdasarkan hasil studi ilmiah tersebut, menyatakan bahwa orang dengan kesehatan mental yang baik cenderung memiliki umur yang lebih panjang dan hidup lebih sehat.

Para peneliti di China tidak hanya memeriksa gen jutaan orang Eropa untuk menunjukkan bahwa gouda (keju dari Belanda) bermanfaat bagi kesehatan mental, namun temuan ini menjadi salah satu yang paling menarik.

Dikutip dari Science Alert, penelitian observasional sebelumnya telah menunjukkan bahwa kebahagiaan dapat memmengaruhi penuaan seseorang.

Dari delapan kumpulan data populasi yang berbeda di Eropa, yang masing-masing mencakup antara 38.000 hingga 2,4 juta orang, para peneliti menemukan bukti kausal potensial bahwa kesejahteraan mental yang lebih baik, diukur melalui kepuasan hidup, suasana hati, neurotisisme, dan gejala depresi, dapat membantu seseorang hidup lebih lama dan lebih sehat.

"Studi kami memberikan bukti yang menjanjikan bahwa peningkatan kesejahteraan mental adalah jalan yang tepat menuju penuaan yang sehat, terlepas dari status sosial ekonomi," kesimpulan penulis.

Dengan berfokus pada 33 individu dari kumpulan data Eropa, tim peneliti meneliti faktor-faktor perantara yang mungkin mendorong hubungan antara kesejahteraan mental dan penuaan yang sehat.

Faktor-faktor tersebut termasuk pilihan gaya hidup seperti merokok, perilaku individu seperti penggunaan obat, faktor fisik seperti massa otot, dan penyakit seperti diabetes dan kanker.

Selanjutnya dari 33 orang yang diteliti, mereka yang mengonsumsi lebih banyak keju dan buah cenderung memiliki nilai kesehatan mental yang lebih tinggi. 

Selain itu, konsumsi keju memiliki dampak positif sebesar 3,67 persen terhadap kesehatan dan usia.

Sebagai perbandingan, merokok memiliki dampak negatif sebesar 4,56 persen terhadap faktor penuaan, sementara makan buah memberikan dampak positif sebesar 1,96 persen.

Dengan demikian keju memiliki manfaat juga bagi kesehatan mental.

Namun ada konsisi manusia yang intoleran terhadap keju, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu jika hendak mengonsumsi keju.

Pasalnya, jika intoleran dikhawatirkan akan menyebabkan kondisi gangguan kesehatan yang serius dan membahayakan. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update