Kemenkes Dorong Perusahaan Makanan Beri Label Kandungan untuk Hindari Penyakit Tidak Menular, Masyarakat Makin Terjaga

Senin 02 Sep 2024, 20:56 WIB
Minuman berpemanis dalam kemasan (Ilustrasi).

Minuman berpemanis dalam kemasan (Ilustrasi).

POSKOTA.CO.ID – Melihat meningkatnya penyakit yang diakibatkan oleh terlalu banyak konsumsi gula, masyarakat diimbau pilih makanan minuman rendah gula.

Ini adalah kampanye 'Pilihan Sehat' yang digalakan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, seperti diungkapkan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi.

"Kami akan mulai dengan kampanye Pilihan Sehat dulu. Kami akan mendorong industri makanan dan minuman untuk memberi label kandungan gula, garam dan lemak (GGL) pada produknya," katanya.

Kampanye ini adalah implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. 

Karenanya, berdasarkan PP tersebut pemerintah akan melakukan pengendalian konsumsi gula, garam dan lemak pada masyarakat.

Ini merupakan respons pemerintah tekait semakin banyaknya masyarakat yang terkena penyakit tidak menular. Salah satunya karena pola makan yang tinggi kandungan GGL-nya.

"Saat ini kita lihat ada perubahan transisi penyakit. Kalau dulu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah penyakit menular seperti TBC dan malaria," ujar Siti, dilansir dari RRI

"Sekarang penyakit yang menduduki rangking teratas dan dengan beban pembiayaan yang besar adalah penyakit tidak menular. Seperti stroke, hipertensi, diabetes, gagal ginjal, dan kanker," tambahnya.

Menurutnya, penyakit tidak menular ini sebenarnya dapat dicegah. Salah satunya yaitu dengan menjaga konsumsi gula, garam dan lemak harian. 

Upaya Pemerintah untuk Jaga Konsumsi Masyarakat

Untuk itu, pemerintah saat ini gencar mengajak pelaku industri makanan dan minuman olahan dan siap saji untuk memberikan label kandungan GGL pada produknya. 

Berita Terkait

News Update