Arak-arakan bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno saat daftar pencalonan di kantor KPU Jakarta. (Poskota/Pandi)

NEWS

Pramono - Rano Maju Pilgub DKI Jakarta, Pengamat: Jalan Tengah

Kamis 29 Agu 2024, 03:56 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara PDI Perjuangan, Chico Hakim menilai duet Pramono Anung dengan Rano Karno, akhirnya maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 merupakan langkah yang tepat.

Chico Hakim berpandangan Pramono Anung merupakan sosok komplit untuk diusung sebagai calon orang nomor satu di DKI Jakarta.

"Mas pram, secara kualitas sangat memadai. Bahkan unggul. Pengalaman yang komprehensif di bidang manajerial baik di internal partai maupun di pemerintahan (sekjen partai - sekretaris kabinet) pernah menjadi  wakil ketua DPR RI," ucap Chico saat dikonfirmasi Poskota.co.id melalui WhatsApp, Rabu, 28 Agustus 2024.

Pertimbangan lainnya, bahwa Pramono Anung merupakan kader kawakan dan senior dalam perpolitikan tanah air yang dimiliki partai PDIP.

"Dan beliau kader partai yang berangkat dari bawah melalui jenjang karir di partai yang berliku, serta loyalitas nya tidak diragukan lagi," jelasnya.

Kemudian, Poskota.co.id menanyakan tentang mengapa PDIP tak memilih Ahok dan justru mengusung Pramono Anung.

Chico Hakim pun menjawab singkat. Ia mengungkapkan pemilihan Pramono Anung merupakan hasil pertimbangan dari Ketua Umum PDIP yakni Megawati.

"Ibu mega mempunyai pertimbangan sendiri, Intinya ini yang terbaik untuk DKI dan untuk partai," jelasnya.

Terpisah, pengamat politik asal Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ray Rangkuti mengatakan, untuk saat ini memang peluang pasangan Pramono Anung dan Rano Karno masih sulit memenangkan Pilgub - Pilwagub DKI Jakarta.

"Kalau ditanyakan sekarang memang masih sulit, bagi pasangan mas Pram dan Rano Karno (Bang Doel), tapi itu baru bicara sekarang," ucap Ray Rangkuti kepada Poskota.co.id.

Akan tetapi chants pemenangan itu pun perlu diperhatikan. Setidaknya PDIP perlu melihat budaya DKI Jakarta, baik pendekatan etnik budaya, komunitas The Jak Mania hingga warga Betawi.

"Mas Pram dan Rano dapat mengejarnya dengan pendekatan etnik, warga Betawi, bisa didekati Rano Karno ke komunitas/suporter  Jakmania, harus melihat dari pendekatan terhadap umat islam muslim perkotaan," paparnya.

Sedangkan, mengapa bukan sosok Ahok yang dipilih maju Pilgub DKI Jakarta dari PDIP.

Ray menilai, PDIP dan Istana atau koalisi Indonesia Maju (KIM) memiliki lobby politik. Istana dan PDIP menginginkan kontestasi Jakarta yang sejuk.

Maka sosok Ahok dan Anies tak dipilih, sedangkan Pramono Anung merupakan jalan tengah.

"Yang mungkin saya terima, dia (Pramono) sebagai titik temu diantara banyak kepentingan menghendaki di DKI Jakarta, jadi sebut aja kepentingan itu dari pihak istana atau luar istana. Dari pihak istana pengen lihat jangan sampai riweh lah ini jangan ribut khusus di DKI, kita harus buat adem dan sejuk," ungkap Ray.

Akan tetapi PDIP memilih Pramono maju sebagai Cagub DKI Jakarta pun, menandakan agar solidaritas partai PDIP yang semakin solid.

"Mungkin sama Pramono ini solidaritas nya menguat dan gak ada tanya-tanya lagi soal Pilgub DKI Jakarta. Sosok Pramono kan kader dan senior politisi PDIP itu," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).

Tags:
Pilgub DKI JakartaJuru Bicarapdi perjuanganPramono AnungRano KarnoAnies BaswedanAhokPilgub

Ihsan Fahmi

Reporter

Ade Mamad

Editor