JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam tradisi Pimbon Jawa, kelahiran seseorang seringkali ditentukan oleh hari dan pasaran, yang dikenal sebagai weton.
Salah satu weton yang menarik untuk dibahas adalah Senin Legi, terutama ketika berada dalam Wuku Julung Pujut.
Wuku ini bertepatan dengan kelahiran pada tanggal 17 Juni 199, dalam ilmu astrologi Jawa, hari kelahiran ini diyakini memiliki pengaruh besar terhadap sifat dan karakter seseorang.
Weton adalah kombinasi antara hari dan pasaran dalam penanggalan Jawa, Senin Legi berarti seseorang lahir pada hari Senin dengan pasaran Legi.
Setiap kombinasi weton memiliki karakteristik tersendiri yang dipercaya dapat mencerminkan nasib, kepribadian, dan keberuntungan seseorang.
Orang yang lahir pada hari Senin cenderung mendapatkan keberuntungan dalam hidupnya.
Mereka sering mendapatkan peluang dan kesempatan yang tidak terduga, yang membawa hasil yang menguntungkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka dikenal sebagai individu yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi, murah hati, dan suka membantu orang lain.
Kepribadian mereka yang hangat dan mudah bergaul membuat mereka disenangi oleh banyak orang di sekitarnya.
Pasaran Legi, yang berelemen air, memiliki pengaruh kuat pada psikologi mereka, ini membuat mereka cenderung tenang, penuh kasih sayang, dan pandai menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Namun, sifat mereka yang murah hati dan mudah terpengaruh sering kali membuat mereka rentan dimanfaatkan oleh orang lain.
Setiap Senin Legi bisa berada dalam berbagai wuku, salah satunya adalah Wuku Julung Pujut.
Wuku ini dipercaya membawa sifat-sifat tertentu yang mempengaruhi nasib dan kepribadian seseorang.
Orang yang lahir dalam Wuku Julung Pujut cenderung memiliki kehidupan yang penuh dengan tantangan.
Mereka sering kali menghadapi situasi yang tidak menguntungkan, bahkan mengalami kejadian-kejadian tidak menyenangkan secara berulang kali.
Simbol dari Wuku Julung Pujut adalah burung Emprit Pondang, yang melambangkan kemandirian dalam hal penghasilan.
Orang-orang ini biasanya memiliki tutur kata yang baik dan penampilan yang menarik, sehingga sering kali dicari oleh orang lain.
Namun, mereka juga sering kali mengalami nasib buruk yang dipercaya berasal dari pengaruh negatif, seperti teluh atau santet.
Mengatasi Nasib Buruk dan Tantangan Hidup
Untuk menghadapi tantangan hidup yang kerap kali datang, orang dengan Weton Senin Legi Wuku Julung Pujut dianjurkan untuk banyak melakukan kegiatan spiritual.
Seperti berpuasa, bersedekah, dan melakukan tirakat. Kegiatan-kegiatan ini diyakini dapat menolak bala dan melindungi diri dari malapetaka yang mungkin menimpa mereka.
Selain itu, mereka disarankan untuk memilih pekerjaan atau usaha yang sesuai dengan elemen hari dan pasaran mereka, yaitu bunga dan air.
Profesi seperti pegawai negeri, pedagang, atau profesi lain yang berhubungan dengan elemen tersebut dianggap akan mendatangkan keberuntungan.
Weton Senin Legi Wuku Julung Pujut mencerminkan kehidupan yang penuh dengan warna.
Meskipun mereka sering kali dihadapkan pada tantangan dan situasi sulit, sifat-sifat baik seperti tanggung jawab, kemurahan hati, dan kemampuan bergaul mereka membuat mereka tetap mampu meraih keberuntungan.
Dengan menjalani kehidupan spiritual dan memilih profesi yang tepat, mereka dapat menghadapi berbagai rintangan hidup dengan lebih baik.
Weton dan wuku bukanlah penentu mutlak nasib seseorang, melainkan panduan untuk mengenali diri sendiri dan potensi yang dimiliki.
Semoga artikel ini memberikan wawasan baru tentang makna weton dan bagaimana kita bisa belajar dari tradisi Jawa yang kaya akan kearifan lokal.
Disclaimer, Primbon Jawa adalah kepercayaan adat masyarakat jawa untuk mengetahui nasib seseorang, penulis hanya memberikan informasi, tidak ada paksaan untuk mempercayai.
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. KLIK DISINI!