Obrolan Warteg: Lawan Kotak Kosong

Selasa 06 Agu 2024, 07:01 WIB
Obrolan Warteg: Lawan Kotak Kosong. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Lawan Kotak Kosong. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Jumlah calon tunggal dari pilkada ke pilkada, terus meningkat. Seperti diberitakan, anggota Dewan Pembina Perludem menilai, meningkatnya jumlah calon tunggal disebabkan sejumlah hal, satu diantaranya karena parpol ingin memastikan kemenangan. Selain, kian berat persyaratan untuk mendapatkan tiket maju pilkada.

Disebutkan, pada pilkada serentak 2015 terdapat tiga dari 269 daerah dengan calon tunggal. Pada pilkada 2017 terdapat sembilan dari 101 daerah dengan calon tunggal. Pilkada serentak 2018 naik menjadi 16 daerah dengan calon tunggal dari 170 daerah yang menggelar pilkada. Naik lagi menjadi 25 daerah dengan calon tunggal dari 270 daerah pilkada.

“Lantas bagaimana dengan pilkada serentak tahun 2024 ini?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Prediksi beberapa pengamat, jumlahnya akan bertambah,” kata Yudi.

“Dapat dipahami, mengingat jumlah daerah yang akan menggelar pilkada tahun ini semakin bertambah. Pilkada serentak akan digelar di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota,” kata Heri.

“Berarti jumlahnya bisa di atas 25 daerah dengan calon tunggal ya, dari 545 daerah yang menggelar pilkada serentak,” kata Yudi.

“Iya, bisa juga lebih bisa juga berkurang. Kepastiannya dapat kita lihat akhir bulan Agustus ini,” kata Heri.

“Yang jelas dengan calon tunggal berarti calon tunggal akan melawan kotak kosong,” kata mas Bro.

“Nah, soal kotak kosong ini, gimana ceritanya,” kata Heri.

“Disebut kotak kosong karena pada kertas suara hanya ada gambar pasangan calon kepala daerah yang ikut kontestasi, sementara kotak di sebelahnya kosong tanpa ada tanda gambar, “ jelas mas Bro.

“Iya aku paham. Biasanya kalau ada dua paslon akan terdapat dua kotak. Misalnya kotak nomor satu paslon nomor urut satu beserta gambarnya, kotak satunya nomor2 dengan gambar paslonnya,” kata Heri.

“Maknanya rakyat tetap diberi pilihan, apakah akan mencoblos calon tunggal atau mencoblos kotak kosong di sebelahnya. Tetapi dari semua calon tunggal yang ada selama pilkada, seluruhnya menang. Hanya satu yang dikalahkan oleh kotak kosong, yakni di Kota Makassar,” jelas mas Bro.

“Artinya,calon tunggal berpeluang menang. Bagaimana pula dengan calon tunggal di pilkada 2024, akankah sejarah berulang atau akan ada kejutan?,” kata Heri.

“Mana aku tahu,” jawab Yudi. (Joko Lestari).

Berita Terkait

Obrolan warteg: Barter Politik

Sabtu 10 Agu 2024, 05:28 WIB
undefined
News Update