Obrolan Warteg: Jangan Main Tunjuk

Senin 05 Agu 2024, 07:02 WIB
Obrolan Warteg: Jangan Main Tunjuk. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Jangan Main Tunjuk. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Kalian tahu enggak arti pepatah ‘Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan, malah tampak,’kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Itu pepatah populer, semua orang paham maksudnya bahwa kesalahan diri sendiri sulit terlihat, tetapi kesalahan orang lain, walaupun kecil akan tetap kelihatan,”  kata Yudi.

“Bisa juga diartikan melihat kesalahan orang lebih mudah, tetapi sulit mengakui kesalahan diri sendiri. Menuduh orang lain salah, gampang, mengakui dirinya yang salah, susah. Kayak kalian itu,” kata mas Bro.

“Berarti kalian juga,” kata Yudi.

“Iyalah kita umumnya begitu,” kata Heri.

“Tidak terbantahkan. Itulah sebabnya sering dikatakan yang paling mudah itu menyalahkan orang lain. Dan, yang tersulit adalah mengakui kesalahan diri sendiri,” jelas mas Bro.

obrolan war

“Mengapa bisa begitu ya?,” tanya Heri.

“Ya, jelas karena kesalahan orang lain terletak pada mata kita, sedangkan kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita. Sementara mata kita adanya di depan, bukan di bagian belakang,” tambah mas Bro.

“Bisa aja Bro, tetapi oke juga sih sebagai otokritik kita bertiga,” kata Heri.

“Untuk yang lain juga boleh, kalau mau,” kata Yudi.

“Tetapi untuk kita bertiga dulu. Seperti teman kita ini, kadang suka marah-marah kalau dikritik. Ini baru dikritik loh, belum juga bilang salah sudah keburu marah,” kata Heri.

“Nggak usah nyindir. Saya marah karena kritikan nggak mendasar banget.Data hoaks digunakan untuk bahan kritikan. Nggak proporsional lagi. Mestinya kalau mau kritik yang aktual dan faktual, datanya juga akurat,” kata Yudi.

“Ini bukti menilai orang lain lebih mudah, ketimbang menilai diri sendiri. Apakah dirinya sendiri kalau mengkritik orang lain sudah berdasarkan data yang akurat, sebatas isu yang didengar dari orang,” kata mas Bro.

“Intinya sebelum menuduh orang lain salah, lihat dulu ke dalam, sudah benarkah diri sendiri. Jangan main tunjuk saja,” urai Heri.

“Yang terpenting, jangan karena mudah melihat kesalahan orang lain, lantas sibuk mencari-cari kesalahan orang lain, sementara lupa kepada kesalahan diri sendiri.Itu namanya egois, tidak etis. Tidak selaras dengan norma dan budaya bangsa kita,” tambah mas Bro. (Joko Lestari).

Berita Terkait

Obrolan warteg: Barter Politik

Sabtu 10 Agu 2024, 05:28 WIB
undefined

News Update