BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi menilai trayek angkutan kota (angkot) K17 jurusan Cikarang-Cibarusah kurang diminati alias sepi penumpang.
"K17 saya jelaskan memang situasinya memang sepi, di jalur K17 ini karena sudah ada (transportasi berbasis) online ini yah, jadinya masyarakat kan bebas milih," kata Sekretaris Dishub Kabupaten Bekasi, Reza Nur Alam, Jumat, 2 Agustus 2024.
Karena itu, dia mengatakan, kejadian viral sopir angkot K17 getok harga tarif ke para penumpang menjadi akibat dari sepinya peminat menaiki angkot.
Menurutnya, bersama Organisasi angkutan darat (Organda) hingga Polres Metro Bekasi telah menggelar rapat membahas permasalahan tersebut.
Pengusaha dan para sopir angkot K17 akan dilakukan pemanggilan dan pembinaan.
"Pertama kita akan panggil pengusaha angkot tersebut di mana dia punya sopir yah. Ya rencananya dari pihak organda si sopir ini mau minta maaf kepada masyarakat luas, dimana pada waktu itu dia (sopir) alasannya pada waktu itu lagi (orderan) sepi," paparnya.
Meski demikian, dia menambahkan, terkait sopir getok tarif telah diselesaikan. Dishub akan memasaang stiker tarif di semua angkot K17.
Dalam kesepakatan dengan berbagai pihak, disepakati nilai tarif Rp 20 ribu per penumpang. Sedangkan sebelumnya dalam video viral sopir angkot K17 memasang tarif Rp 50 ribu per 2 penumpang.
"Dari hasil kejadian kemarin kita juga akan menempelkan stiker di semua angkot tapi ke K17 dulu," tutup Reza Nur Alam. (Ihsan Fahmi)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI