JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jahe atau dikenal dengan nama latin Zingiber officinale, telah lama dikenal sebagai bahan penyedap makanan dan obat tradisional.
Bagian yang paling sering digunakan dari tanaman asli Asia ini adalah akarnya, yang kaya akan senyawa kimia yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Jahe dan Manfaatnya
Jahe mengandung zat kimia herbal alami yang dapat mengurangi rasa mual dan pembengkakan.
Zat-zat ini bekerja di lambung dan usus, tetapi juga dapat membantu otak dan sistem saraf dalam mengendalikan rasa mual.
Manfaat inilah yang membuat jahe sering digunakan untuk berbagai kondisi, termasuk mual dan muntah, kram menstruasi, osteoartritis, diabetes, dan migrain.
Kegunaan Jahe dalam Pengobatan
Berikut adalah beberapa manfaat jahe yang mungkin efektif berdasarkan penelitian yang ada, seperti dikutip dari laman WebMD:
- Kram Menstruasi (Dismenore): Mengonsumsi jahe selama 3-4 hari pertama siklus menstruasi dapat mengurangi nyeri haid. Jahe tampaknya seefektif obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan asam mefenamat.
- Osteoartritis: Jahe dapat sedikit mengurangi rasa sakit pada sebagian orang yang menderita osteoartritis.
- Mual di Pagi Hari: Mengonsumsi jahe tampaknya dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada sebagian orang selama kehamilan.
Namun, jahe mungkin tidak efektif untuk beberapa kondisi lain:
- Mual dan Muntah Akibat Kemoterapi: Jahe tidak mengurangi rasa mual atau muntah yang disebabkan oleh kemoterapi.
- Nyeri Otot Akibat Olahraga: Jahe tidak mengurangi atau mencegah nyeri otot akibat olahraga.
- Mabuk Perjalanan: Mengonsumsi jahe hingga 4 jam sebelum bepergian tidak mencegah mabuk perjalanan.
Efek Samping dan Tindakan Pencegahan
Meskipun jahe umumnya aman dikonsumsi, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, seperti nyeri ulu hati, diare, sendawa, dan ketidaknyamanan perut.
Mengonsumsi dosis tinggi, yaitu lebih dari 5 gram per hari, dapat meningkatkan risiko efek samping tersebut.
Saat dioleskan ke kulit, jahe juga dianggap aman, meskipun dapat menyebabkan iritasi pada sebagian orang.
Tindakan Pencegahan Khusus
- Kehamilan: Jahe mungkin aman dikonsumsi selama kehamilan untuk mengatasi mual di pagi hari, tetapi dapat meningkatkan risiko pendarahan. Sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan jahe selama kehamilan.
- Menyusui: Tidak ada cukup informasi mengenai keamanan mengonsumsi jahe dalam jumlah besar selama menyusui.
- Anak-anak: Jahe mungkin aman dikonsumsi hingga 4 hari oleh remaja di awal menstruasi mereka.
- Gangguan Pendarahan: Mengonsumsi jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan.
- Kondisi Jantung: Mengonsumsi jahe dalam dosis tinggi dapat memperburuk beberapa kondisi jantung.
- Operasi: Jahe dapat memperlambat pembekuan darah dan menyebabkan pendarahan tambahan selama dan setelah operasi. Disarankan untuk menghentikan penggunaan jahe setidaknya 2 minggu sebelum operasi yang dijadwalkan.
Meski banyak manfaat untuk kesehatan, penggunaan jahe juga perlu digunakan dengan hati-hati dalam kondisi tertentu.
Konsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi jahe dalam jumlah besar atau sebagai pengobatan alternatif sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang hamil.
Dengan pemakaian yang tepat, jahe dapat menjadi tambahan yang berharga dalam menjaga kesehatan.