Batu Empedu: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Selasa 23 Jul 2024, 21:32 WIB
Penjelasan mengenai pengertian dari penyakit batu empedu beserta penyebabnya, gejalanya, dan cara mencegahnya. (Freepik/benzoix)

Penjelasan mengenai pengertian dari penyakit batu empedu beserta penyebabnya, gejalanya, dan cara mencegahnya. (Freepik/benzoix)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Batu empedu biasanya terdiri dari kolesterol, kalsium, dan partikel lain yang berikatan dan tersangkut di dalam kandung empedu. 

Kantung empedu hanya menyimpan bahan cair, tetapi ketika terjadi penumpukan dan pemadatan, maka dapat meningkatkan gejala penyakit pada tubuh, yaitu batu empedu

Kantung empedu biasanya digambarkan sebagai organ yang lembut, tipis, dan bentuknya seperti kantong. Tubuh manusia akan mengeluarkan cairan empedu setiap saat, 24 jam. 

Empedu merupakan cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati yang mengandung garam empedu untuk memecah lemak dan mengeluarkan zat-zat sisa makanan. 

Kantong empedu akan mengembang ketika cairan empedu itu tidak digunakan. Biasanya terjadi saat berpuasa, sakit, atau melakukan diet ketat. 

Saat cairan empedu tidak digunakan, kantongnya akan menutup dan menghambat pengeluaran cairan tersebut. Namun ketika makan, kantong empedu akan membuka yang dapat memecahkan lemak sesuai tugasnya. 

Masalahnya, produksi empedu tidak berhubungan dengan frekuensi saat makan. Jadi, pengeluaran cairan itu terus-menerus terjadi. 

Bagaimana bisa terbentuk batu empedu? Ketika ada kolesterol, kalsium, apa zat lain yang lebih padat, itu bisa terikat di area kantung empedu. 

Pada lapisan kantong empedu ini, lama-lama akan berkembang menjadi batu empedu. 

Gejala Batu Empedu 

  • Nyeri dan mual di perut. 
  • Tegang di area sekitar perut setelah makan 
  • Biasanya pada ujung kanan dan kiri perut, nyeri parah di bagian kanan atas. Datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama 30 menit sampai berjam-jam. 
  • Nyeri di bawah bahu kanan atau di punggung dekat tulang belikat. 

Bahkan kalau sampai meradang, dalam kedokteran bisa disebut sebagai Kolestasis dan Kolestisis. Kolestasis adalah penyumbatan batu empedu, sedangkan jika kolestisis adalah peradangan pada kantong empedu. 

Batu empedu paling tinggi risikonya terjadi pada wanita yang biasanya berusia di atas 40 tahun dan orang obesitas atau kelebihan berat badan serta terjadi penumpukan lemak di area perut. 

Faktor Risiko Lain yang Bisa Menimbulkan Batu Empedu 

  • Mengonsumsi makanan tinggi kolesterol. 
  • Menurunkan berat badan terlalu cepat. 
  • Kehamilan. 
  • Diabetes. 
  • Riwayat keluarga tentang batu empedu. 
  • Trigliserida tinggi.
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Kurang HDL atau lemak baik. 

Penyakit batu empedu lebih sering terjadi kepada wanita karena memiliki hubungan dengan ketidakseimbangan hormon. 

Biasanya wanita hamil atau mengonsumsi pil KB cenderung lebih sering mengalami batu empedu dibandingkan dengan orang-orang umum. 

Secara statistik, usia yang sering terkena batu empedu adalah wanita berusia 20-60 tahun. 

Menurut National Foundation of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, ditemukan bahwa hormon esterogen pada wanita dapat meningkatkan risiko munculnya batu empedu. 

Estrogen dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam empedu dan juga dapat menurunkan pergerakan kantung empedu yang akhirnya memicu pembentukan penyakit tersebut. 

Cara Cegah Penyakit Batu Empedu 

  1. Menjaga pola hidup, seperti makan, berolahraga, dan lain sebagainya. 
  2. Jika ingin mengkonsumsi obat-obatan penurun kadar kolesterol, konsul terlebih dahulu ke dokter. 
  3. Bila sudah mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasi dengan dokter. 

Demikian penjelasan mengenai pengertian dari penyakit batu empedu beserta penyebabnya, gejalanya, dan cara mencegahnya. (Audie Salsabila Hariyadi)

News Update