JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Musisi Sal Priadi memukau penonton dengan membawakan lagu terbarunya, “Gala Bunga Matahari”, di panggung We The Fest 2024 (WTF24).
Lagu yang penuh dengan pesan kerinduan kepada orang terkasih yang telah tiada ini berhasil mengundang tangis dari penonton pada hari pertama WTF24, Jumat, 19 Juli 2024.
Lagu "Gala Bunga Matahari" telah menjadi fenomena di dunia maya, terutama di TikTok. Pertama kali dirilis di kanal YouTube Sal Priadi pada 14 Juni 2024, lagu ini telah ditonton lebih dari 3 juta kali, menunjukkan antusiasme publik terhadap karya Sal Priadi.
Popularitas "Gala Bunga Matahari" meledak di media sosial, dengan banyak pengguna TikTok yang menggunakan lagu ini sebagai latar belakang video mereka.
Viralitas ini tidak hanya meningkatkan jumlah penonton video musiknya di YouTube tetapi juga menarik perhatian terhadap liriknya yang mendalam dan penuh makna.
Lagu ini adalah lagu keempat belas dari album terbaru Sal Priadi yang berjudul "Markers And Such Pens Flashdis", dirilis pada 30 April 2024.
Album ini berisi 15 lagu yang menunjukkan kepiawaian Sal Priadi dalam menulis lirik dan menyusun melodi yang menyentuh hati.
Lirik lagu "Gala Bunga Matahari" mengekspresikan rasa kehilangan dan kerinduan seseorang karena ditinggal orang terkasih.
Sal Priadi menggunakan gambaran-gambaran yang mencerminkan akhirat, seperti sungai yang dilintasi air susu, yang juga terdapat dalam Al Quran.
Referensi ini menambah kedalaman makna lagu dan memberikan sentuhan spiritual yang kuat.
Beberapa lirik dalam lagu ini memiliki kemiripan dengan ayat-ayat Al-Quran.
Misalnya, lirik tentang sungai yang dilintasi air susu mirip dengan surat Muhammad ayat 15, lirik "badanmu tak sakit sakit lagi" mirip dengan surat Al-Hijr ayat 45-48, dan lirik "Kau dan orang-orang di sana muda lagi" serupa dengan surat Al-Waqi'ah ayat 35-38.
Lirik tentang bahasa tumbuhan sama dengan surat Al-Isra ayat 44.
Lagu "Gala Bunga Matahari" diproduseri dan diaransemen oleh Rifan Kalbuadi, dengan Gala Yudhatama sebagai co-produser dan keyboardist.
Ivan Gojaya menangani mastering dan mixing, memastikan kualitas audio yang optimal. Kerja keras tim produksi ini terbayar dengan respons positif dari para pendengar yang terhanyut oleh kedalaman makna dan keindahan melodi lagu ini.
Di akun TikTok miliknya, Sal Priadi menyebutkan bahwa "Gala Bunga Matahari" ditulis untuk sama-sama mengeja duka.
Duka selalu melahirkan perasaan yang khusus, yaitu perasaan sedih yang teramat dalam, bersamaan dengan kepercayaan bahwa mereka yang pergi berharap kita melanjutkan hidup ini dengan sebaik-baiknya.
Pesan ini begitu mengena bagi banyak orang yang mendengarkan lagunya, hingga berhasil menguras air mata mereka, menunjukkan betapa mendalamnya makna yang terkandung dalam lirik-liriknya.