“Di kampung harga makanan lebih murah,mungkin harga bahan bakunya lebih murah, setidaknya tidak semahal di kota,” kata Heri.
“Itulah yang perlu solusi. Maunya hemat anggaran, namun asupan gizi tetap terpenuhi. Sementara sisa anggaran yang dihemat tadi bisa digunakan untuk memperluas jangkauan penerima makan bergizi gratis,” kata mas Bro.
“Namanya bukan hemat dong?, jumlah anggaran tetap,” tanya Heri.
“Malah menjadi lebih hemat. Jika sebelumnya dengan anggaran, misalnya 10 hanya dapat X. Setelah ada penghematan, dengan anggaran tetap 9 yang didapat menjadi X+,” urai mas Bro. (Joko Lestari).