JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Semangka merupakan buah yang segar bila dikonsumsi saat siang hari. Teksturnya yang lembut serta banyak kandungan air yang terdapat dalam buah bisa membuat tubuh terhidrasi.
Melansir dari Health, buah semangka memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Kandungan nutrisi dari semangka bisa melindungi kulit, menjaga kesehatan jantung, mengurangi nyeri otot hingga mengatur berat badan.
Berikut ini, ulasan mengenai manfaat buah semangka yang baik untuk kesehatan apabila dikonsumsi secara teratur.
7 Manfaat Semangka
Membuat Anda Terhidrasi
Satu potong semangka mengandung kurang lebih lima ons air. Mengkonsumsi cairan yang cukup, termasuk buah yang mengandung air memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan seperti:
- Mencegah dehidrasi
- Mengatur suhu tubuh
- Melumasi sendi
- Melindungi sumsum tulang belakang
- Memindahkan kotoran keluar dari tubuh, misalnya, buang air kecil, berkeringat, dan buang air besar
Terhidrasi dengan baik juga berdampak pada kinerja mental. Penelitian telah menemukan bahwa kehilangan 1% cairan tubuh dapat mengganggu suasana hati, mengurangi konsentrasi, mengganggu kerja memori, dan meningkatkan kecemasan.
Membantu Menurunkan Tekanan Darah dan Meningkatkan Sirkulasi
L-citrulline merupakan zat alami yang terdapat pada semangka, terutama pada bagian putih kulitnya. L-sitrulin dapat meningkatkan fungsi arteri dan menurunkan tekanan darah dengan membantu pembuluh darah rileks dan meningkatkan sirkulasi.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa L-sitrulin dapat meningkatkan oksigenasi otot dan kinerja atletik selama latihan ketahanan.
Bisa Mengurangi Nyeri Otot
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017, peneliti meminta orang untuk minum 16 ons jus semangka yang diperkaya L-sitrulin dua jam sebelum lari setengah maraton.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang meminum jus semangka mengalami lebih sedikit nyeri otot hingga 72 jam dibandingkan dengan kelompok lain.
Membantu Mengelola Berat Badan
Semangka dapat membantu mengatur berat badan bila Anda mengonsumsinya sebagai pengganti camilan manis olahan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 mengamati perubahan rasa kenyang dan berat badan setelah intervensi empat minggu pada orang dewasa yang kelebihan berat badan dan obesitas.