Dalam investasi obligasi, kamu meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan menerima bunga secara berkala hingga jatuh tempo. Obligasi biasanya memberikan tingkat pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan saham, namun risiko yang ditawarkan juga lebih rendah.
Potensi keuntungan atau kupon dari Obligasi sendiri saat ini berkisar di angka 6-7% per tahun untuk obligasi pemerintah, sedangkan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan berpotensi lebih tinggi tergantung dari peringkat kredit dari perusahaan yang bersangkutan.
3. Deposito
Investasi deposito adalah salah satu instrumen investasi yang sering menjadi pilihan utama dalam menyiapkan dana pensiun. Hal ini didasari karena deposito menawarkan keuntungan modal yang stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Walaupun begitu, keuntungan yang akan didapat memang tidak akan sebesar instrumen investasi lainnya. Kamu dapat menyimpan dana dalam bentuk deposito dalam jangka waktu atau tenor tertentu dan suku bunga yang ditetapkan bank.
Keunggulan dari deposito sendiri adalah rendah risiko dan pencairan dana yang relatif mudah, apabila dilakukan sesuai tanggal jatuh temponya.
4. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang mampu menawarkan hasil keuntungan yang bervariasi disesuaikan dengan jenisnya.
Misalnya, kamu memiliki waktu tiga hingga lima tahun dalam perencanaan dana pensiun, maka Reksa Dana Pendapatan Tetap bisa menjadi pilihan.
Reksa Dana Pendapatan Tetap memberikan keuntungan yang lebih stabil dibandingkan saham.
Tentunya lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang yang produknya tersusun atas deposito atau obligasi dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.
Ada juga Reksa Dana Campuran yang merupakan reksa dana dengan portofolio variatif, menggabungkan instrumen saham dan obligasi.
Reksa Dana Campuran cocok bagi kamu yang menginginkan produk reksa dana yang lebih moderat yang menawarkan keuntungan lebih tinggi dibandin greksa dana pendapatan tetap namun risiko yang sedikit lebih rendah dibanding reksa dana saham.