Mengonsumsi vitamin C yang cukup akan melindungi sel Anda dari radikal bebas, partikel yang sangat tidak stabil dapat menyebabkan kerusakan pada sel jika tidak dinetralkan.
Dengan vitamin C yang cukup bisa membantu mencegah aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Senyawa fenolik dalam lemon merupakan sejenis antioksidan yang mendukung tekanan darah sehat, fungsi endotel, dan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL).
Fungsi endotel mengacu pada seberapa lancar darah mengalir ke seluruh tubuh.
Hipertensi, kadar kolesterol LDL yang tinggi, serta penurunan fungsi endotel bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian pada tahun 2017 menemukan bahwa asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan kematian karena segala penyebab.
Meningkatkan Penyerapan Zat Besi
Satu buah lemon mengandung lebih dari 30% vitamin C. Vitamin C penting untuk penyerapan zat besi serta untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Hal tersebut dapat membantu tubuh menyerap zat besi nonheme dengan lebih baik, saat mengkonsumi makanan yang mengandung zat besi seperti roti atau sereal.
Memasangkan makanan sumber zat besi dengan vitamin C membantu penyerapan zat besi lebih efektif.
Mencegah Kerusakan Sel
Antioksidan dalam lemon mencegah kerusakan sel yang berhubungan dengan kondisi kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (COPD).
COPD adalah sekelompok penyakit paru-paru kronis dan progresif yang membatasi aliran udara serta menyebabkan kesulitan bernapas.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa buah jeruk atau lemon kaya akan antioksidan.
