JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hoarding disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang senang mengumpulkan atau menimbun barang-barang yang bahkan tidak berguna. Ada 8 gejala loh!
Barang-barang yang dikumpulkan tadi akhirnya menumpuk dan akan menyebabkan masalah kesehatan bagi penderita maupun orang lain di sekitarnya.
Hal ini dikarenakan menganggap barang-barang tersebut berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau merasa aman ketika dikelilingi dengan benda-benda tersebut.
Penderita merasa kesulitan bahkan sampai stres jika membuang atau menjauhkan benda-benda tersebut karena adanya keinginan kuat untuk selalu menyimpannya.
Benda-benda yang dikumpulkan biasanya yang sudah tidak bernilai atau rusak, seperti koran, majalah, perabotan, pakaian kotor atau rusak, dan lain sebagainya.
Penderita gangguan mental ini kadang sulit untuk diobati karena banyak yang tidak menyadarinya. Kondisi ini juga sering dialami oleh para penderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif (OCD).
6 Penyebab Hoarding Disorder
- Menderita gangguan mental lain, seperti depresi, skizofrenia, dan OCD.
- Mempunyai anggota keluarga yang menderita hoarding disorder juga.
- Dibesarkan dalam keluarga yang tak mengajari cara memilih barang.
- Pernah mengalami kesulitan ekonomi.
- Pernah ditinggalkan oleh orang yang dikasihi.
- Pernah kehilangan harta benda akibat bencana alam atau kebakaran.
8 Gejala Hoarding Disorder
- Sulit membuang barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
- Merasa cemas ketika hendak membuang barang yang tidak diperlukan.
- Sulit mengambil keputusan.
- Mencari benda lain dari luar rumah agar bisa ditimbun.
- Merasa tertekan saat benda miliknya disentuh orang lain.
- Menyimpan barang sampai mengganggu fungsi ruangan di rumah.
- Melarang orang lain membersihkan rumahnya.
- Menjauhkan diri dari keluarga dan teman.
Tak hanya barang, terkadang penderita gangguan mental ini juga mengumpulkan binatang-binatang yang terlantar, tapi tidak mengurusinya dengan benar.
Setelah mengetahui gejala-gejala tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter karena dapat melakukan pemeriksaan dengan memastikan diagnosis serta merekomendasikannya ke metode perawatan yang tepat.
Terdapat dua jenis pengobatan untuk penderita hoarding disorder, yakni dengan cara psikoterapi dan meminum obat-obatan.
Saat melakukan terapi perilaku kognitif, dokter akan melatih pasien dengan menahan keinginan menyimpan barang. Lalu memintanya untuk membuang benda-benda tersebut.
Selain itu, dokter juga meresepkan obat-obatan jika pasien menderita gangguan mental lain. Biasanya obat-obatan yang diresepkan adalah jenis antidepresan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI).