Alpukat merupakan sumber potasium yang sangat baik—zat gizi mikronya dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Kemudian dapat membantu untuk menjaga keseimbangan antara peningkatan kalium dan penurunan natrium dapat membantu mengatasi tekanan darah tinggi.
Mencegah Komplikasi Diabetes
Apabila Anda seorang penderita diabetes tipe 2 atau resistensi insulin, semakin tinggi kadar glukosa darah Anda, semakin banyak tubuh Anda memproduksi insulin untuk menurunkan gula darah Anda.
Menambahkan alpukat ke dalam makanan dapat mencegah kenaikan kadar insulin serta glukosa darah setelah konsumsi makanan. Bahkan menambahkan setengah buah alpukat dapat mencegah peningkatan insulin dan glukosa.
Selain itu, mengkonsumsi alpukat secara rutin dapat mengurangi lemak perut atau lemak visceral. Mengganti asupan kalori dari karbohidrat dengan mengkonsumsi alpukat dapat mendapat tambahan nutrisi serta menurunkan asupan karbohidrat.
Meningkatkan Nutrisi
Mengkonsumsi alpukat saat makan dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak antioksidan dari makanan sehat lainnya.
Mengkombinasikan alpukat dengan saus tomat atau wortel dapat meningkatkan penyerapan vitamin A yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan kulit, penglihatan dan kekebalan tubuh.
Mengkonsumi alpukat dapat membantu mendukung pola makan sehat secara keseluruhan. Mengkonsumsi secara teratur cenderung meningkatkan konsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan serta biji-bijian.
Seseorang yang mengkonsumsi alpukat secara teratur memiliki asupan nutrisi yang sangat tinggi, seperti serat, lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang menyehatkan, magnesium, kalium, potasium serta vitamin E.
Memiliki Sifat Anti Kanker
Alpukat kaya akan antioksidan. Ekstrak daging buah atau buah alpukat terbukti memiliki khasiat melawan kanker.
Alpukat mengandung beberapa antioksidan, termasuk lutein, zeaxanthin, beta karoten, dan vitamin E, yang dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker prostat dan kandungan lain dapat membunuh sel kanker mulut.
Disclaimer: Artikel ini hanya sebuah informasi dan bukan saran medis. Untuk lebih pasti konsultasikan ke dokter Anda atau profesional dalam bidang kesehatan.