Deretan kopi spesialti Gunung Tilu, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. (Dok. Pemkab Bandung)

Regional

Kopi Asal Kabupaten Bandung Diekspor ke Filipina, Nilainya Capai Rp10 M

Rabu 10 Jul 2024, 19:58 WIB

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Bupati Bandung, Dadang Supriatna terus berupaya mendorong peningkatan perdagangan dan ekspor komoditas dari wilayah Kabupaten Bandung ke luar negeri. 

Salah satu upaya yang dilakukan Kang DS, sapaan akrab Dadang, yakni dengan meneken kesepakan untuk membuka kontak perdagangan dan ekspor antara Kabupaten Bandung dengan Filipina. Kesepakan kontak tersebut difasilitasi Dubes RI untuk Filipina, Agus Wijoyo. 

Kang DS mengaku sangat senang menerima delegasi dan calon buyer asal Filipina yang sengaja berkunjung ke Kabupaten Bandung. Ia berterima kasih kepada Agus Wijoyo yang bersedia membawa delegasi Filipina tersebut. 

"Alhamdulillah kontak dagang ini ditandai dengan kesepakatan ekspor kopi spesialti asal Kabupaten Bandung ke Filipina sebanyak tiga kontainer. Ini awal yang sangat baik," ujar Dadang usai kegiatan Bussines Watching di Rumah Dinas Bupati Bandung, Rabu, 10 Juli 2024. 

Kopi spesialti merupakan biji kopi berkualitas tinggi baik dari segi rasa ataupu aroma dengan standar penilaian cupping test. Kopi yang masuk kategori spesialti biasanya sudah melalui proses ketentuan khusus.

Kopi spesialti yang diekpor perdana ke Filipina merupakan biji kopi hasil produksi Grav Farm yang ditanam di Gunung Tilu, Ciwildey, Kecamatan Ciwidey. Nilai ekspor kopi spesialti asal Gunung Tilu tersebut mencapai USD 500 ribu atau setara lebih dari Rp10 miliar. 

Dalam kegiatan Bussines Watching tersebut, Bupati Bedas--julukan Dadang, sengaja mempertemukan antara calon eksportir asal Kabupaten Bandung dengan calon buyer asal Filipina serta offtaker atau penampung hasil pertanian dalam sebuah bazar mini. 

Belasan petani kopi asal Kabupaten Bandung dan beberapa daerah di Jawa Barat lainnya juga hadir di even internasional yang digagas Pemkab Bandung tersebut. Mereka berlomba memamerkan produknya untuk menarik minat para buyer. 

"Ada sekitar 20 calon buyer Filipina yang hadir di Kabupaten Bandung. Mereka menyatakan ketertarikannya terhadap beberapa komoditi unggulan Kabupaten Bandung terutama kopi dan kakau," kata Kang DS.

Kang DS yang juga menjabat Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung tersebut mengaku optimistis kopi dan kakau asal Kabupaten Bandung akan diterima dengan baik di pasar Filipina. Musababnya, kopi Kabupaten Bandung sudah dikenal luas sebagai salah satu kopi terbaik di dunia. 

"Saya optimistis ke depan ekspor kopi kita ke Filipina dan negara lain akan semakin besar. Bahkan kemarin saya diminta Kemenlu untuk jadir di Bali untuk mempromosikan kopi honje asal Kabupaten Bandung. Mereka tertarik dengan kopi honje atau combrang," ujarnya.

Persiapan cupping test kopi arabika. (Dok. Pemkab Bandung)

Apresiasi Dubes Indonesia untuk Filipina

Sementara itu, Agus Wijoyo mengapresiasi inisiatif Kang DS yang secara khusus mengundang dan menjamu delagasi dan calon buyer Filipina dalam sebuah jamuan makan siang khusus. 

Menurutnya, inisiatif tersebut merupakan langkah cerdas dalam menggaet calon buyer potensial asal Filipina. Agus juga  sengaja datang mendampingi para buyer Filipina ke Kabupaten Bandung. 

"Hasil kunjungan ini semoga menghasilkan tindak lanjut yang produktif dan konkret berupa ekspor kopi dari Kabupaten Bandung ke Filipina," ujar Agus Wijoyo. 

Setali tiga uang dengan Kang DS, Agus mengaku optimistis ekspor komoditi asal Kabupaten Bandung terutama kopi dan kakau ke Filipina akan terus tumbuh. Terlebih, kata dia, kopi asal Kabupaten Bandung memiliki kualitas tinggi dan mampu bersaing dengan kopi dari negara lain.

Agus mendorong agar Kabupaten Bandung terus berupaya untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri karena ruang dan potensi ekspor tersebut masih terbuka lebar. 

"Saya melihat Kabupaten Bandung sangat mendukung ke arah itu. Karena pertama sumber dayanya melimpah. Kedua, inovasi dari para pengusahanya juga bagus dan ketiga yang sangat penting adalah dukungan dan efektivitas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah dalam hal ini Pak Bupati," katanya. 

Agus mengaku siap membantu Kabupaten Bandung bisa menembus pasar ekspor Filipina yang lebih luas. Sebab, selain kopi dan kakau, kata dia, Kabupaten Bandung pun memiliki sejumlah komoditi unggulan yang telah menembus pasar ekspor seperti teh, cengkeh, jahe, hingga porang.

"Namun sementara untuk Filipina memang fokus dulu ke kopi dan kakau atau cokelat. Setelah itu, kita lihat ke arah mana. Yang jelas, pasar ekspor ini masih terbuka lebar, " tutup Agus. (ril)

Tags:
kopi spesialti kabupaten bandungPemkab BandungeksporFilipinadadang supriatnakomoditas ekspor

Aminudin AS

Reporter

Aminudin AS

Editor