Jembatan Gantung di Lebak Banten Nyaris Putus, Warga Terpaksa Melintas Meski Pertaruhkan Nyawa

Rabu 10 Jul 2024, 15:33 WIB
Salah seorang warga melintasi jembatan gantung yang nyaris putus di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak. (Foto: Dok. Warga)

Salah seorang warga melintasi jembatan gantung yang nyaris putus di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak. (Foto: Dok. Warga)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kondisi jembatan gantung di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, sangat memperihatinkan. Jembatan tersebut dinilai warga sudah tidak layak dilalui.

Jembatan itu membahayakan para pelintas karena ada tali seling yang putus. Jembatan ini adalah penghubung antara Kampung Nangklak, Cibatung, dan Cikuya Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, dan Kampung Kayu Manis, Buluh di Desa Muncangkopong, Kecamatan Cikulur, Lebak.

Salah seorang warga sekitar, Muhamad Aikal mengungkapkan, jembatan tersebut merupakan akses utama bagi warga yang ada di wilayahnya. Kondisi jembatan saat ini sangat memprihatinkan, soalnya salah satu tali seling pada jembatan itu putus.

Sehingga, warga yang melintas di jembatan tersebut harus bertaruh nyawa, lantaran kondisi jembatan sudah tidak memadai.

"Masyarakat di sini menghadapi masalah serius akibat kerusakan jembatan. Nyaris putus, bahkan pada bagian tali selingnya sudah ada yang putus," ungkapnya, Rabu, 10 Juli 2024.

Jembatan gantung Nangklak yang membentang di atas Sungai Ciujung itu dibangun pada 2018 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Panjang bangunan jembatan sekitar 100 meter dengan lebar 1,2 meter.

Warga memang masih ada yang menggunakan jembatan tersebut, tetapi mereka terpaksa melintas karena tidak ada akses lain.

"Di bangunan jembatan juga terdapat beberapa kerusakan yang sangat parah. Tali seling untuk menahan jembatan putus, dan ada kerusakan pada bagian bangunan lainnya," kata Muhamad.

Warga lainnya, Iwan, mengatakan setiap hari harus melintasi jembatan gantung Nangklak saat hendak melakukan aktivitas. Meski dihantui rasa takut, dia terpaksa harus melintas di jembatan itu.

"Saya setiap hari lewat jembatan gantung ini. Takut juga sih, namun karena tidak ada akses lain, jadi terpaksa harus lewat jembatan ini," ujarnya.

Pada badan jembatan tersebut juga terdapat bolong-bolong sehingga membahayakan. Tapi karena ini satu-satunya akses bagi warga, jembatan masih tetap dilintasi.

Berita Terkait

News Update