LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak menyebut penyebab banjir di pusat Kota Rangkasbitung karena saluran drainase jalan tersumbat.
Ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, air tidak mengalir dengan normal pada saluran drainase, dan mengakibatkan banjir.
Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengungkapkan, curah hujan tinggi yang disertai angin kencang pada Kamis, 4 Juli 2024 lalu, mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa lokasi di wilayah Rangkasbitung, Lebak.
"Dampak cuaca ekstrim itu bukan hanya banjir, tapi juga pohon tumbang yang mengakibatkan akses jalan tertutup," ungkap Febby, Sabtu, 6 Juli 2024.
Dari bencana banjir tersebut, lanjut Febby, pihaknya mencatat ada sebanyak 155 rumah warga di perumahan BTN Palaton terdampak, 3 rumah di Kampung Pasir Kapudang, Kelurahan Cijoro Pasir dan 1 Ponpes di Kampung Cipeundeuy, Desa Rangkasbitung Timur.
"Kalau rumah penduduk yang terdampak banjir itu ada 159 termasuk Ponpes. Namun ada juga kawasan perkantoran Pemda Lebak yang juga terdampak banjir," katanya.
Febby juga menerangkan, penyebab bencana banjir tersebut karena tersumbatnya saluran drainase jalan yang ada di beberapa wilayah di Kota Rangkasbitung.
"Air hujan tidak mengalir dengan baik pada saluran drainase jalan, karena adanya sedimentasi sampah, sehingga mengakibatkan banjir," ujarnya.
Febby menambahkan, bencana banjir melanda 11 kampung dan merendam 11 ruas jalan di pusat Kota Rangkasbitung, Lebak.
"Kami juga sudah melakukan assesment dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Melakukan evakuasi pohon tumbang yang menutup beberapa akses jalan di Rangkasbitung," tuturnya.
Dalam catatan BPBD Lebak, ada sebanyak 159 rumah warga terdampak bencana banjir yang melanda wilayah Rangkasbitung pada 4 Juli 2024 lalu. Selain permukiman penduduk, area perkantoran di pusat Kota Rangkasbitung dan akses jalan serta fasilitas umum lainnya juga terendam. (Samsul Fatoni)