BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Kebijakan Publik Univeraitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila menilai rencana pembatasan pembelian volume BBM bersubsidi, justru menyulitkan perekonomian masyarakat.
"Kalau dari sisi masyarakat, menurut saya, kebijakan ini menyulitkan masyarakat," ucap Adi saat dikonfirmasi pada Selasa, 9 Juli 2024.
Adi berpandangan, pembatasan pembelian BBM bersubsidi ini dikarenakan tata kelola yang kurang tepat.
"Menurut saya ini akibat tata kelola sektor SDA yg kurang baik," sambung pria yang juga dosen Ilmu Administrasi Negara FISIP Unisma.
Terhadap rencana tersebut, ia menerangkan pemerintah tentu bersiap dengan segala resiko segala respon publik.
"Subsidi yang tidak tepat, sehingga logika yang dipakai 'pembatasan ataupun kenaikan harga BBM adalah untuk meluruskan agar subsidinya tepat'," ujarnya.
"Jika narasi ini yang sampai ke masyarakat, sepertinya kebijakan pembatasan BBM ini tidak akan menimbulkan konflik di masyarakat," ucapnya melanjutkan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan memberlakukan pembatasan volume pembelian BBM bersubsidi pada 17 Agustus 2024.
"Itu sekarang Pertamina sudah menyiapkan. Kita berharap 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai. Di mana orang yang tidak berhak dapat subsidi itu akan bisa kita kurangin," ucap Luhut melalui Instagram pada Selasa, 9 Juli 2024. (Ihsan)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.