BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Perwakilan pedagang Pasar Kranji, Ahmad Supendi (55) mengatakan para pedagang cemas, karena revitalisasi lahan pasar belum selesai sejak 2019.
Ia mengatkan, pedagang menantikan pertanggung jawaban Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan pemenang tender, yakni PT Anisa Bintang Blitar (ABB) yang sudah menjalain Perjanjian Kerjasama (PKS).
"Di dalam PKS itu, dinyatakan 24 bulan Dari sejak tanggal 27 Desember 2019, 24 bulan artinya 2 tahun (pembangunan), Namun, sampai sekarang (2024) belum ada pembangunan," ucap Ahmad saat ditemui di tengah-tengah unjuk rasa demo di depan Pemkot Bekasi pada Senin, 8 Juli 2024.
Ia menduga ada ketidaktransparansi antara pemegang tender dan Pemkot Bekasi terkait revitalisasi.
Dalam perencanaannya, pihak pengembang meminta Down Payment (DP) atau uang muka sebesar 10 persen kepada para pedagang untuk memulai pembangunan. Supendi menyebut pedagang menyetor uang dengan nominal bervariasi mulai Rp10 juta hingga Rp50 juta.
"Dari awal kita sudah mengatakan kepada pemerintah, direktur PT. ABB tidak punya modal. Selama perjalanan PT. ABB meminta atau meraup uang DP pedagang sejumlah 23 miliar," jelasnya.
Sementara uang yang disetor pedagang rupanya sia-sia, karena rencana revitalisasi pasar justru belum berjalan hingga sekarang. Bahkan Direktur PT ABB berinisial IH ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi atas kasus penipuan dan penggelapan.
"Saya minta direktur PT. ABB sudah jadi tersangka, artinya mereka sudah tidak sanggup dong, makanya sekrang putus hubungan kerjasama, etikanya harus mundur," tutup Supendi.
Sekretaris Dinas Perindustrian dam Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Romi Payan mengatakan pihaknya perlu mengkaji lebih dalam soal revitalisasi Pasar Kranji yang mangkrak.
"Kita harus menunaikan administrasi dahulu dan juga pandangan-pandangan umum, ini dilanjutkan atau pemutusan. Itu yang dilakukan tim OPD, Dispendag, bagian hukum, aset itu terlibat semua," ujarnya. (Ihsan)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.