JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ada menarik yang terjadi di media sosial beberapa waktu ke belakang yang membahas tentang Thoriq Halilintar.
Netizen Indonesia banyak yang menuliskan komentar 'Thoriq sudah haji sejak usia 2 bulan' di berbagai kolom komentar media sosial.
Candaan ini mulai menyebar luas di berbagai platform media sosial, hingga menjadi viral dan mendapatkan sorotan dari netizen lain yang belum mengetahui asal muasalnya.
Thoriq Halilintar adalah selebriti media sosial. Dia merupakan anak keempat dari pasangan Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk, yang dikenal sebagai keluarga Gen Halilintar.
Candaan ini diawali saat momen Thoriq Halilintar yang melamar sang kekasih, Aaliyah Massaid pada 23 Juni yang lalu.
Dalam kesempatan itu, Ibunda Thoriq, Geni Faruk, menyebut bahwa putranya sudah haji sejak usia dua bulan. Pernyataan tersebut kemudian viral dan menjadi bahan candaan di media sosial.
Mengetahui bahwa ucapannya menjadi viral, Geni Faruk menjelaskan maksud dari ucapannya yang menimbulkan kehebohan tersebut Saat diwawancarai dalam program tv 'Pagi Pagi Ambyar'.
Ia mengungkapkan bahwa ucapannya itu sebenarnya hanya sekadar candaan, dan benar-benar tidak bermaksud untuk menimbulkan kontroversi.
"Di sana sudah kita anggap keluarga dan merasa seperti akrab gitu makanya itu sebenarnya hanya candaan saja. Yang penting bagi Thariq itu adalah suatu proses ke jenjang yang lebih jauh," ujarnya.
Setelah pernyataan ituviral, netizen mulai memasukkn kalimat 'Thoriq sudah haji sejak usia 2 bulan' di berbagai kolom komentar. Mulai berita olahraga, ekonomi, sains, hingga politik.
Komentar ini menjadi hal yang lucu bagi sebagian orang, karena adanya ketidakcocokan antara komentar dengan objek yang dikomentari.
Sebenarnya, fenomena candaan 'Thoriq sudah haji sejak usia 2 bulan' bukan yang pertama kali terjadi di media sosial.
Candaan semacam ini nyatanya sering muncul sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi dari para netizen dalam berinteraksi di dunia maya.
Di sisi lain, fenomena candaan ini juga menunjukkan kekuatan media sosial dalam menyebarkan informasi hingga dapat menjadi viral.
Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menyebarkan pesan positif dan menghibur. Namun, jika tidak digunakan dengan bijak, bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan konflik.
Ini adalah bentuk ekspresi kreatif netizen yang mencerminkan dinamika dan budaya interaksi yang selalu ada di dunia maya.