Setiap Presiden dan Wakil Presiden akan mendapatkan hadiah sebuah rumah dari negara. SBY misalnya mendapatkan rumah yang disediakan oleh negara di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Megawati Soekarnoputri mendapatkan sebuah rumah di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Begitu juga dengan Presiden Jokowi. Hanya saja, Jokowi memilih lokasi rumah untuk pensiun nanti bukan di Jakarta, tetapi di daerah. Tepatnya berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Rumah tersebut mulai dibangun. Tanah sudah diratakan dan dipagar seng sekelilingnya.
Menariknya, sejak beredar kabar di lokasi tersebut akan dibangun rumah Jokowi, harga tanah di kawasan tersebut langsung melonjak seperti dikatakan Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono.
“Baru dibangun sudah membawa berkah, apalagi nanti kalau sudah dihuni ya,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Ini namanya pindah membawa berkah bagi masyarakat sekitarnya. Tanah di daerah tersebut sebelumnya dijual dengan harga Rp10 juta-Rp12 juta/meter. Sekarang ada yang Rp 15 juta/meter, ada juga yang Rp17 juta/meter. Itu seperti dikatakan Kepala Desa Blulukan,” kata Yudi.
“Wah.. luar biasa langsung naik rata-rata Rp5 juta per meter. Bisa-bisa mengalahkan kenaikan harga tanah akibat pembangunan jalan tol,” tambah Yudi.
“Ya, boleh jadi. Ke depan, diprediksi akan banyak investor hadir mengembangkan bisnis di daerah tersebut,” kata mas Bro.
“Ya semoga Desa Blulukan khususnya, umumnya Colomadu dan Karanganyar kian maju dan sejahtera,” kata Heri yang dijawab sohibnya “Aamiin”.
“Eh ngomong-ngomong, kalian tahu nggak mengapa Pak Jokowi memilih rumah hadiah negara di Karanganyar?,” tanya Heri.
“Seperti dijelaskan oleh Kementerian Sekretariat Negara, lokasi rumah pensiun itu dipilih sendiri oleh Pak Jokowi. Pertimbangan Pak Jokowi dan keluarganya tentunya yang mengetahui,” kata mas Bro.