JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Dunia sepak bola Indonesia saat ini sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Salah satunya jika dilihat dari media sosial.
Belum lama ini, kampanye mengenai ‘ini sepak bola Indonesia?’ ramai diunggah oleh para pesepak bola nasional di akun Instagram resmi mereka.
Mencuri perhatian publik, beberapa pemain seperti kiper Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa, pemain sayap Persib Bandung Febri Haryadi, dan gelandang PSIS Septian David Maulana ikut dalam aksi ini.
Mereka memasang gambar tanda tanya besar berwarna abu-abu dengan latar belakang hitam, disertai tulisan “ini sepak bola Indonesia?” yang ada dalam postingan mereka.
Saat berita ini dibuat, dalam akun Instagram @andritany, postingan yang dipublish pada dua hari lalu itu mendapatkan 30,622 likes dan ribuan komentar.
Jika melihat dari komentar yang ada, didominasi oleh pernyataan para penggemar sepak bola yang merasa bahwa mental para pemain sangat jelek.
Sebab di balik kampanye ini, ada dugaan bahwa para pemain sedang memprotes perubahan peraturan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) terkait kuota pemain asing di Liga 1 musim depan.
Dalam peraturan baru tersebut, setiap klub dapat mengontrak hingga delapan pemain asing. Dengan enam pemain bebas berasal dari mana saja dan dua pemain dari Asia.
Saat menjalani pertandingan, klub dapat memainkan maksimal lima pemain asing bebas dan satu pemain asing asal Asia.
Namun, ada perbedaan dalam kampanye ini. Bek Borneo FC, Diego Michiels misalnya. Dia mengunggah gambar serupa tetapi dengan pesan yang berbeda.
Diego terlihat menyatakan dukungannya terhadap penambahan kuota pemain asing untuk meningkatkan kualitas liga, latihan, dan mental para pemain.
Meski mendapatkan sorotan penggemar sepak bola, namun hingga saat ini baik PT LIB, PSSI, dan Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) belum memberikan keterangan resmi.
Dalam peraturan sebelumnya yang dilaksanakan pada musim 2023/2024, menetapkan bahwa setiap klub Liga 1 dapat merekrut maksimal enam pemain asing.
Dengan rincian satu pemain bebas berasal dari mana saja, satu pemain dari Asia, dan satu pemain dari Asia Tenggara.
Tentunya situasi ini menunjukkan adanya dinamika dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sepak bola di Indonesia.
Salah satunya saat harus menjaga keseimbangan antara meningkatkan kualitas kompetisi dan juga memberikan kesempatan kepada pemain lokal untuk menunjukkan kualitasnya.