Timnas Palestina Ukir Sejarah di tengah Serangan Genosida Israel, Capai Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia. (Foto: Dohanews)

Sepak Bola

Timnas Palestina Ukir Sejarah di Tengah Serangan Genosida Israel, Capai Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia

Sabtu 08 Jun 2024, 22:56 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tim Nasional (Timnas) Palestina membuat sejarah setelah mencapai putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia.

Ini adalah peristiwa yang terjadi untuk pertama kalinya, menyusul hasil imbang tanpa gol dalam pertandingan melawan Lebanon di Doha.

Pada Kamis (6/6/2024), Palestina yang memasuki pertandingan Grup I dengan tujuh poin, hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos.

Dan mereka mendapatkan hasil yang diinginkan, meskipun ada taktik kasar yang dilakukan Lebanon saat mereka mendapat tujuh kartu kuning.

Ini juga akan menandai keempat kalinya berturut-turut Palestina mengamankan tempat mereka di putaran final Piala Asia AFC, yang akan diselenggarakan oleh Arab Saudi pada 2027 nanti.

Dengan latar belakang serangan genosida Israel di Gaza yang terkepung, Timnas Palestina telah mengukir sejarah sepakbola tahun ini dengan melakukan penampilan debut di fase gugur Piala Asia.

Perjuangan Pemain Palestina

Para pemain Palestina selalu kesulitan untuk tetap fokus di lapangan, terutama setelah dimulainya serangan genosida Israel di daerah kantong yang diblokade dan memburuknya situasi di Tepi Barat.

Menjelang Piala Asia Januari lalu, striker Palestina Mahmoud Wadi mendapat kabar bahwa Israel membunuh sepupunya di Gaza.

Para pemain lain juga harus kehilangan orang-orangyang mereka cintai di daerah kantong yang diblokade, saat mereka harus membela negara mereka di lapangan hijau.

Sementara banyak pemain berjuang karena kehilangan orang yang dicintai, yang lain tidak dapat bergabung dengan timnas karena tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Pemain tersebut termasuk Ibrahim Abuimeir, Ahmed Kullab dan Khaled Al Nabris yang tidak dapat bergabung dengan Lions of Canaan setelah terjebak di Gaza yang terkepung pada November lalu.

Warga lainnya juga menghadapi masalah perjalanan karena kekerasan yang dilakukan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Aneksasi Tanah dan Olahraga

Palestine Football Association (PFA) atau Asosiasi Sepak Bola Palestina didirikan pada 1928, 20 tahun sebelum Israel dibentuk oleh Zionis Eropa.

Dan PFA diterima oleh FIFA pada 1998. Palestina kemudian memperluas cakupan sepak bolanya pada awal abad ke-20, dengan munculnya banyak klub.

Banyak di antaranya merupakan klub berbasis lokasi dan klub yang berafiliasi dengan agama, termasuk klub Ortodoks di Yerusalem, Klub Islam Jaffa, dan Klub Islam Haifa.

Ketika Yahudi Zionis menjajah Palestina dan mendirikan Israel dengan bantuan kekuatan Barat, banyak klub Yahudi dari Eropa juga bermigrasi secara ilegal ke Palestina selama bertahun-tahun.

Pertumbuhan sektor olahraga di Palestina yang bersejarah ikut menurun, terutama setelah terbunuhnya banyak pemain Palestina di tengah ekspansi ilegal penjajah Israel.

Mendapatkan prestasi membanggakan tersebut tentu menjadi kabar tersendiri, di tengah kabar mengerikan lain yang harus dialami oleh masyarakat Palestina.

Tags:
serangan genosidatimnas palestinaPiala DuniaPiala AsiaSepak Bola

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor