Begini Duduk Perkara Munculnya Petisi Desakan Kepsek SMAN 65 Jakbar Dicopot

Rabu 05 Jun 2024, 18:15 WIB
Pintu masuk SMAN 65 Jakarta Barat (Jakbar). (Poskota.co.id/Pandi Ramedhan)

Pintu masuk SMAN 65 Jakarta Barat (Jakbar). (Poskota.co.id/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOT.CO.ID - Pihak SMA Negeri 65 Jakarta Barat (Jakbar) membeberkan duduk perkara munculnya petisi yang mendesak Kepala Sekolah (Kepsek) dicopot.

Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 65 Jakbar, Siti Fatimah mengatakan petisi muncul atas dasar ketidaknyamanan para guru dengan sikap Kepsek yang dinilai berprilaku kurang etis.

"Sebenarnya mungkin dari bahasa ya, mungkin dari bahasa itu yang pertama. Kemudian ada beberapa kali upacara itu ada statement yang tidak sesuai dengan, mungkin dengan budaya di SMA 65, gitu," kata Siti saat ditemui pada Rabu, 5 Juni 2024.

Siti berujar para guru di sekolah tersebut kurang lebih dua tahun berusaha menyimpan unek-unek tersebut. Hingga akhirnya mulai gerah dan menerbitkan petisi tersebut.

Sebelum petisi itu muncul, para guru berkumpul membahas masalah yang terjadi. Dari situ para guru memutuskan untuk membuat petisi yang meminta Kepsek SMAN 65 Jakbar dicopot.

"Nah kita mengutarakan itu, semuanya mengutarakan di forum itu dan Kepsek sudah menyampaikan permintaan maaf sebenarnya," jelas Siti.

Meski demikian, Siti memastikan gejolak yang muncul ini sama sekali tidak mengganggu sistem pembelajaran di sekolah tersebut.

"Alhamdulillah untuk semua program kita berjalan dengan baik. Karena kita memang bahu-membahu ya, tujuan kamar kita adalah untuk mencerdaskan anak bangsa," jelasnya.

"Jadi tupoksi kita yang paling pentingnya itu yang kita laksanakan. Jadi sebenarnya hal ini tidak mempengaruhi apapun," ujar Siti menambahkan.

Terpisah, Kepsek SMAN 65 Jakbar, Indramodjo menduga ada kesalahpahaman antara para guru, sehingga petisi yang mendesak dirinya dicopot muncul.

"Bahwa itu kan kita ada subjektif ada objektif di dalam perjalanan," ungkap Indramodjo.

Berita Terkait
News Update