Disisi lain, Soraya merasakan suasana dalam telepon Mario. Sama seperti tempat pria tersebut menelepon, Soraya pun menjelaskan kepada Mario, dan menyuruh Mario memeriksa adakah hal yang mencurigakan.
Mario tersadar, pria misterius tersebut, yang sempat menubruk orang lain saat terburu-buru. Mario lantas mengejarnya.
Disisi lain, Soraya pun panik dan menceritakan kepada Hanif. Hanif pun bingung dan sekaligus terkejut. Tak lama datang Tante Citra dan Maya. Soraya dan Hanif pun menceritakannya.
Namun, respon Maya sangat mengejutkan, membuat Soraya kesal. Maya menyebut Soraya bisa akur dengan Alya, kekasih Mario. Maya pun ingin sama seperti Soraya. Tante Citra pun terkejut.
Disisi lain, ada Mario yang mengejar mobil pria misterius berwarna merah. Sempat menabrak papan, dan sempat diberhentikan Mario.
Saat Mario memeriksa mobilnya, ada suara Alya. Mario pun mengejar hingga berada di atas mobil tersebut. Sayangnya, Mario terjatuh.
Untungnya dokter Hanif datang. Segera membawa Mario, dan mengobati lukanya di rumah Tante Citra. Disana, Mario juga bertemu Soraya, dan merasa heran mengapa pria tersebut menculik Alya.
Maya yang terobsesi dengan Hanif, memandangi foto Hanif. Tante Citra pun menghampirinya, dan berkata bahwa Hanif sudah menikah dengan wanita yang ia cintai.
Alysa yang berada di kamar Tante Citra, ia pun tersadar dan bangun. Alysa menyebut dirinya mimpi menjadi Alya. Ia menyebut Alya sedang diculik.
Mario, Soraya, dan Hanif memaksa Alysa harus mempercayainya. Alysa menyebut, di mimpinya itu ada suara Haryanto.
Mario pun pergi ke rumah mama Rina, dan mengancam Haryanto. Namun, Haryanto menyebut bukan dirinya yang menculik Alya.
Hingga Haryanto mengancam Mario akan menghubungi polisi. Tak lama kemudian Aria pun datang dan menenangkan Mario. Mario pun pulang.