RW Soal Penolakan Pembangunan Water Tank 4 Juta Liter, Suka Tidak Suka Ini Program Pemerintah

Rabu 22 Mei 2024, 21:04 WIB
Spanduk penolakan dipasang di tembok gang rumah warga Jakasampurna, Kota Bekasi. (Dok : Poskota/Ihsan).

Spanduk penolakan dipasang di tembok gang rumah warga Jakasampurna, Kota Bekasi. (Dok : Poskota/Ihsan).

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Ketua RW 15 bernama H. Nunung Kamal merespon warganya yang menolak pembangunan Water Tank di kawasan Pemukiman warga Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

H. Nunung Kamal mengatakan penolakan ini didasari, warga khawatir rumahnya rusak apabila terjadi pecahnya tanki hingga air tersebut merusak rumahnya.

"Ketakutan itu yang kayak di depok, saya juga belum melihat di youtubenya seperti apa, jadi pecah dan banjir lautan, hal hal seperti itu," kata H Nunung Kamal, Rabu, 22 Mei 2024.

Namun pada salah satu momentum pertemuan, agar pihak kelurahan memberikan solusi bersama PDAM Tirta Patriot.

Rencana awal water tank yang akan dibangun dua tangki, dikatakannya disepakati berdiri satu tangki air.

"Akhirnya masih ditolak dengan dua tangki, akhirnya ada solusi kan. PDAM mengambil solusi hanya 1 tangki, 1 tangkinya lagi di Bekasi Utara," kata 

Awal pekan lalu, ia bersama warga terdampak melakukan rapat tentang usulan solusi tersebut.

Namun masih ada beberapa orang yang masih menolak. Dari hal tersebut, Nunung Kamal mengatakan pembangunan ini merupakan program yang diinisiasi negara.

"Saya bilang inikan dari kementerian, walau bagaimanapun suka tidak suka ini dari kementerian," jelasnya.

Namun demikian apabila benar rencana pembangunan water tank terjadi, ia meminta pihak PDAM Tirta Patriot melakukan survey kondisi rumah yang terdampak dan memberikan kompensasi.

"Yang penting PDAM dan pemenang tender mau survey dulu yang retak, mohon ada pertanggung jawaban, yang saya bilang uang abu dan kompensasi," bebernya.

Sebelumnya beredar spanduk penolakan dari warga RT 06 RW 15 akan pembangunan water tank 4 juta liter di dekat pemukiman. 

Namun pengamatan Poskota.co.id spanduk tersebut telah dicopot. Kemudian di lokasi lahan yang direncanakan pembuatan water tank masih terlihat adanya alat alat pemasangan, justru masih dibiarkan liar diisi dengan rumput, ilalang dan pepohonan. (Ihsan Fahmi).

News Update