JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah perhelatan kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) hingga pemilihan presiden (Pilpres) 2024, pola perilaku pemilih mengalami dinamika.
Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei Rekapol Research and Consulting (RRC) mulai 16-30 April 2024.
Direktur Eksektutif Lembaga RRC, Randy S Latulumarmina mengatakan survei dilakukan dengan target populasi masyarakat Indonesia rentang usia 17 tahun atau sudah menikah.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode multi stage random, dimana sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 Provinsi.
"Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, sementara margin eror kurang lebih 2,8 persen," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin 20 Mei 2024.
Randy berujar, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 67,4 persen. Jika melihat tren sebelum Pemilu, maka terjadi penurunan.
"Isu lain yang kita potret juga terkait hak angket yang ternyata banyak masyarakat yang menilal bahwa (hak) angket lebih kental nuansa politik atau sekadar manuver politik," paparnya.
Randy menuturkan, sebanyak 33 persen masyarakat menganggap lebih condong sekedar bermotif manuver politik.
Sementara, sebesar 17,1 persen masyarakat setuju untuk hak angket digulirkan guna mengungkap kecurangan pada pemilu serentak 2024, sedangkan 49,9 persen menjawab tidak tahu.
Terkait tingkat keyakinan masyarakat terhadap pemerintahan baru yang akan dijalankan oleh Prabowo-Gibran mendapat respon positif di mana sebanyak 46,4 persen meyakini bahwa Prabowo-Gibran bisa membawa Indonesia lebih baik ke depannya.
Selanjutnya, sebanyak 15,8 persen masih menyatakan ragu-ragu dan 19,5 persen menjawab tidak yakin serta 18,3 persen menjawab tidak tahu.
"Data lain juga menunjukkan bahwa publik berharap agar komposisi kabinet Prabowo-Gibran dapat diisi oleh kader terbaik partai politik, sebagaimana hasil survey di mana sebanyak 21,7 persen publik berharap agar diisi oleh kader terbaik partai politik dan hanya 9,0 persen memilih diisi oleh Non Parpol Koalisi, serta 69,3 persen tidak tahu/tidak menjawab," kata Randi
Sementara itu, dalam tanggapannya pengamat politik dan board advisors Arif Nurul Imam menyampaikan bahwa dari data ini dapat menjadi kabar baik bagi capres dan cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Sebab kata dia, tingkat keyakinan masyarakat bahwa Prabowo Gibran sebanyak 46,4 persen menyatakan optimis akan mewujudkan pemerintahan yang lebih baik.
"Tentu ini menjadi modal berharga bagi Prabowo Gibran nanti setelah dilantik, ada kepercayaan dari public mampu membawa Indonesia lebih baik," tandasnya. (Pandi)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI