JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyoroti kasus siswa SMP Tebet, Jakarta Selatan yang terjun bebas diduga usai mengalami perundungan.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Elva Fahri Qolbina menyebut pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang penuh toleransi guna menghindari perundungan.
"Kasus ini menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif, aman, dan penuh toleransi bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang agama atau etnis," katanya dihubungi wartawan, Selasa 21 Mei 2024.
Menurut Elva, kasus siswa terjun bebas usai diduga mengalami perundungan ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran guru Bimbingan Konseling (BK) di lingkungan sekolah.
Dalam hal ini, guru BK berperan membuat siswanya menjadi nyaman. Sehingga siswa dapat menceritakan apapun masalah yang dialami ketika dalam suanana nyaman.
"Guru BK juga harus dilengkapi dengan pelatihan yang memadai untuk menangani kasus-kasus bullying dan intoleransi, serta mampu memberikan dukungan emosional dan psikologis yang diperlukan oleh siswa," tukas Elva.
Sebelumnya, seorang pelajar laki-laki nekat mencoba bunuh diri dengan melompat dari gedung sekolah di daerah Tebet, Jakarta Selatan diduga karena dikucilkan.
Beruntung nyawa korban masih bisa diselamatkan dan hanya mengalami luka-luka di sekujur tubuh. Korban menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kapolsek Tebet Kompol Murodih menceritakan, korban laki-laki berusia 14 tahun kelas 7 itu nekat mencoba melompat keluar jendela kelas dari lantai tiga gedung sekolah.
"Sebelum kejadian pukul 12.00 WIB saat jam istirahat korban yang sedang bersama teman-teman di dalam kelas tiba-tiba disuruh keluar kelas dan korban membuka jendela kelas langsung melompat," ujar Murodih kepada Pos Kota saat dikonfirmasi, Senin, 20 Mei 2024 sore. (Pandi)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI