Amara pun merayakan ulang tahunnya bersama-sama, ada Aris, Mario, Alya, Soraya, Dokter Hanif, Shana dan Vano.
Tiba-tiba ada Mama Rina mengirin voice note kepada Amara. Didepan Alya, Amara memutar voice note yang berisi suara Mama Rina, dan menyebut dirinya sedang sekarat.
Mama Rina ingin bertemu Amara untuk terakhir kalinya. Alya pun menyuruh Amara untuk menemuinya, namun Amara tahu bahwa itu hanyalah tipuan Mama Rina.
Namun, Alya kembali meyakinkan Amara, agar bertemu dengan Mama Rina. Alya dan Amara pun pergi menemui Mama Rina.
Saat mereka berdua sampai di rumah Mama Rina, ternyata Mama Rina memberikan kejutan ulah tahun kepada Amara.
Namun Amara tidak menyukainya, sebab ia tak mau memiliki ibu pembohong dan tak mau dilahirkan dari rahim ibu jahat.
Mama Rina akan menampar Amara, namun ditahan oleh Alya. Alya pun memberitahu mama Rina agar tidak selalu sering berbohong, sehingga keluarganya tak mempercayai Mama Rina. Mama Rina pun kesal kepada Alya, agar tak ikut campur urusan mereka.
Alya pun mengajak pergi Amara. Mama Rina pun kesal, hingga menelepon Felix, untuk membunuh seisi rumah Alya. Dari jauh, ada pak Haryanto yang melihat Mama Rina, dan membuatnya terkejut.
Malam hari pun tiba, Felix melancarkan aksinya di rumah Alya. Felix menutup semua pintu jendela rumah menggunakan selotip. Lalu membuka gas rumah Alya, dan membuat bau seisi ruangan.
Saat seisi rumah sedang tertidur pulas, hanya Alya yang masih bangun dan sedang berdzikir, hingga akhirnya tertidur.
Ketika bau gas mulai menyengat, satu persatu mulai bangun. Alysa mencoba bangun dan menyelamatkan diri, sembari mencabut regulator gas, agar kebocoran gas berhenti.
Dari pintu dapur terlihat Alya memantau gerak gerik Alysa. Alya pun memeluk dan berterima kasih kepada Alysa sebab sudah menyelamatkan, dan menghentikan kebocoran gas. Namun Alysa tak suka dipeluk dan ini bukan menyelamatkan semuanya.
