Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai aliansi melakukan aksi damai dan teatrikal dalam rangka Hari Buruh Internasional di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024). Memperingati "May Day" yang bertepatan tanggal 1 Mei tersebut mereka meminta pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh. Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Opini

Harga-Harga Naik di Saat Perayaan Buruh

Sabtu 04 Mei 2024, 05:00 WIB

SEBUAH berita dari sejumlah media massa menyebutkan  kenaikan harga. Isinya adalah kenaikan harga komoditas pangan pada hari Buruh 1 Mei 2024 kemarin.

Harga terpantau mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Harga pangan yang naik yaitu beras, bawang putih bonggol, cabai rawit merah, telur ayam, hingga minyak goreng.

Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa pukul 07.35 WIB, harga beras premium naik 3,56 persen menjadi Rp 16.290 per kg dibandingkan hari sebelumnya.

Harga beras medium juga baik sebesar 0,89% menjadi Rp 13.670 per kg. Harga cabai rawit merah naik 0,21 persen menjadi Rp 47.690 per kg. Harga daging ayam ras dan telur juga naik, sedang harga daging sapi turun.

Harga gula konsumsi naik 4,59 persen menjadi Rp 19.150 per kg. Harga minyak goreng kemasan sederhana saat itu juga berada di angka Rp 18.560 per liter atau naik 3,63 persen.

Pusing gak? Ini tugas siapa untuk menstabilkan? Ini ranahnya Menteri Perdagangan atau Mendag. Tapi menteri titipan partai yang begitulah. Kerjanya kadang, ngelus dada aja deh, hehehe.

Zulhas belum lama ini mengatakan terjadinya kenaikan harga bahan pokok di pasar-pasar sudah berangsur normal. Kenaikan harga beberapa waktu terakhir ini hanyalah insiden. Nah, itu naik lagi di hari buruh.

Sekitar seminggu lalu, ketika ditanya komentar soal kenaikan harga bawang merah, dia menjawab yang jualan sedikit karena masih libur lebaran.

Bahkan dia pernah meminta masyarakat maklum dengan kenaikan harga pangan.

Inilah contoh kalau ada masalah tapi tidak ada solusi. Hasilnya adalah terpaksa ngarang-ngarang alasan supaya bisa menutupi ketidakmampuan menyelesaikan masalah tersebut. Maklum aja deh, namanya juga menteri dari partai.

Belum lama ini juga, sedang ribut soal barang bawaan dari luar negeri. Masyarakat ribut dan marah, lalu aturan itu direvisi lagi sehingga barang bawaan luar negeri tidak lagi dibatasi. Entah apa yang dikerjakan, seenaknya buat aturan lalu direvisi lagi karena berpolemik.

Lebih baik urus harga kebutuhan pokok yang terus-terusan naik. Gak penting urus barang bawaan dari luar negeri. Kebutuhan pokok berhubungan dengan hajat hidup orang banyak.

Tapi, maklum saja lah. Apalagi bagi yang masih mendukung Jokowi. Menteri-menterinya adalah cerminan dari dia sendiri. Tidak ada visi misi menteri, tapi visi misi presiden. Kalau masih dukung Jokowi, harus dukung menterinya juga dong. (*)
 

Tags:
Harga Naiksembakomay dayhari buruh sedunia

Administrator

Reporter

Aminudin AS

Editor