Liga Eropa: Menguji Keunggulan Laga Kandang Les Phocéens dan La Dea yang Siap Mengukir Sejarah dalam Duel Marseille vs Atalanta

Rabu 01 Mei 2024, 23:45 WIB
Duel Liga Eropa Marseille vs Atalanta. (foto: X/Twitter/@FFeronnn)

Duel Liga Eropa Marseille vs Atalanta. (foto: X/Twitter/@FFeronnn)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Marseille berusaha mengklaim keunggulan pada leg pertama di semifinal Liga Eropa melawan Atalanta. Klub Prancis ini hanya kalah sekali di kandang sepanjang musim, dengan PSG satu-satunya tim tamu yang menang di markas mereka. 

Les Phocéens -Julukan Marseille- telah menggunakan kekuatan Vélodrome dengan sangat baik di Liga Eropa, mengalahkan AEK Athens, Ajax, Shakhtar Donetsk, Villarreal dan Benfica di kandang sendiri.

Performa tandang mereka buruk – mereka hanya memenangkan satu dari tujuh pertandingan tandang di kompetisi ini – jadi mereka memerlukan awal yang cepat di leg pertama.

Sejauh ini Marseille berada di urutan ketujuh di Ligue 1, sehingga memenangkan Liga Eropa sepertinya cara terbaik mereka untuk lolos ke sepak bola kontinental musim depan.

Mereka belum pernah memenangkan kompetisi ini, meski mencapai tiga final, semuanya berakhir dengan kekalahan telak: 3-0 dari Parma pada tahun 1999, 2-0 dari Valencia pada tahun 2004 dan 3-0 dari Atlético Madrid pada tahun 2018.

Asa Atalanta Mengukir Sejarah di Abad 21

Di lain pihak, Atalanta bersaing untuk mencapai final Eropa pertama mereka dan mereka berada dalam performa terbaiknya setelah mengalahkan tim favorit Liverpool di perempat final.

Anak asuh Gian Piero Gasperini tidak tampil bagus dalam perjalanan mereka pada beberapa bulan terakhir. Mereka cuma memenangkan tiga dari sembilan pertandingan tandang terakhir, meskipun berhasil meraih kemenangan luar biasa 3-0 di Anfield.

Jika La Dea -Julukan Atalanta- dapat mempertahankan persaingan ketat di Vélodrome, mereka akan memiliki peluang besar untuk lolos, dengan Gasperini mencatatkan 11 kemenangan dari 14 pertandingan kandang terakhir mereka.

Gasperini sendiri sangat terkesan dengan sikap timnya dalam kemenangan melawan Liverpool. 

“Kami peduli untuk memenangkan sesuatu, namun melihat persatuan para pemain ini adalah sebuah hadiah juga. Di babak pertama, saya bertanya kepada mereka apakah mereka ingin mundur sedikit dan bertahan lebih dalam jika mereka merasakan tekanan, namun mereka menjawab sama sekali tidak. Itu seperti piala bagi saya karena itu berarti mereka berpikir seperti saya,” kata Gasperini seperti dikutip dari The Guardian.

Ini merupakan musim cemerlang bagi Gasperini yang timnya tampil cemerlang di semua kompetisi. Performa mereka di Serie A telah membawa mereka mendekati tempat di Liga Champions. 

Berita Terkait
News Update