Kopi Pagi Harmoko: Keteladanan Etik dan Moral

Senin 29 Apr 2024, 06:02 WIB

“..sejarah mencatat, suatu bangsa akan menjadi besar karena moralitas bangsanya baik, unggul dan tangguh, sebaliknya bangsa akan menjadi lemah, bahkan runtuh, jika moralitas bangsanya juga ambruk,”

-Harmoko- 
 
ETIK dan moral belakangan sering disuarakan, tak hanya oleh masyarakat kepada para elite politik, juga antar- elite politik di kalangan internal parpol itu  sendiri. 

Ada kehendak dari berbagai kalangan agar para elite politik, politikus negeri ini lebih mengedepankan etika dan moral dalam berkomunikasi serta memberikan pernyataan politik. Begitupun ketika melakukan atraksi politik untuk meraih kemenangan pemilu demi demi mencapai tujuan seperti diharapkan.

Kehendak ini mencuat jauh sebelum hajatan pilpres dan pileg, dan setelahnya, Klimaksnya, etik dan moral pun disinggung dalam dissenting opinion putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sengketa hasil pilpres 2024.

Meski pendapat berbeda yang tidak akan menggugurkan sebuah keputusan, tetapi menjadi catatan sejarah perjalanan demokrasi di negeri kita.

Bicara etik (etika) adalah soal pantas dan tidak pantas, baik dan buruk menurut norma sosial, bukan norma hukum. Karenanya melanggar etika bukanlah pelanggaran norma hukum yang berujung kepada beragam sanksi sesuai tingkat kesalahannya.

Etika dapat disebut sebagai pengawas diri dalam menjalani profesinya. Etika politik, tentu etika terkait dengan masalah – masalah politik, atau perilaku politik yang harus dilakukan dan dipertanggungjawabkan pelaksana politik atau politikus.

Politikus dimaksud bukan hanya pengurus parpol, anggota dewan, juga mereka yang bekerja di dunia politik, termasuk penguasa eksekutif dalam jabatan politik seperti wali kota, bupati, gubernur hingga presiden.

Memang, belum ada aturan baku bagaimana perilaku politikus sebagaimana diharapkan, mengingat hingga kini belum ada kode etik politikus sebagaimana profesi lainnya seperti dokter, pengacara dan wartawan.

Yang jelas, etika politik yang tentunya merujuk kepada nilai-nilai bangsa menjadi penting diterapkan dalam perilalu politik para elit dan politikus. uatamnya dalam rangakian hajatan besar politik seperti pileg, pilpres, dan beberapa bulan lagi pilkada serentak..

Etika politik menjadi penting untuk melengkapi tindakan yang baik dan benar, di luar aturan legal formal. Untuk melakukan tindakan politik yang pantas dan tidak pantas, meski legal formal tidak melarangnya, tidak juga memerintahkannya.

Berita Terkait

Edukasi Budi Pekerti

Kamis 02 Mei 2024, 06:27 WIB
undefined

Kopi Pagi Harmoko: Budaya Beretika (1)

Kamis 16 Mei 2024, 08:00 WIB
undefined
News Update