Obrolan Warteg: Pertandingan Telah Selesai

Jumat 26 Apr 2024, 05:53 WIB
Ilustrasi Obrolan Warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)

Ilustrasi Obrolan Warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)

“BRO, kamu kemarin tidak hadir ya saat penetapan ketua RW yang baru, padahal kamu itu tokoh yang paling diharapkan untuk hadir karena itu momen penting,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Kehadiran kami tidak wajib,” jawab Yudi.

“Memang tidak wajib, tetapi kehadiran kamu sebagai rival dalam pemilihan ketua RW, dapat menyemai kerukunan warga. Karena tidak hadir terkesan masih ada permusuhan di antara para calon, belum legowo, sementara kompetisi telah selesai,” kata Heri.

“Betul. Pemenang telah ditetapkan, tinggal menunggu pelantikan. Ibarat pertandingan telah berakhir, semua kontestan hendaknya mengakhiri perseteruan dengan saling berangkulan,” kata mas Bro.

“Gimana mau berangkulan, secara fisik hadir saja tidak. Mestinya sebagai tokoh masyarakat memberi keteladanan bagaimana membangun kebersamaan. Dalam pemilihan ketua RW sebagai lawan, selesai pemilihan, kembali menjadi teman. Jangan karena kalah lantas ngambek,” kata Heri.

“Nggak usah pakai nyindir segala, saya tidak hadir karena ada urusan yang lebih urgen, bukan karena ngambek dan sebagainya,” kata Yudi.

“Syukurlah kalau begitu. Sesama teman wajib saling mengingatkan untuk kebaikan,” kata Heri.

“Saya juga mengingatkan kalian jangan dulu berprasangka buruk. Dalam kompetisi memang sebagai lawan, tetapi selesai kompetisi bukan lagi lawan. Saya juga legowo menerima kekalahan,” kata Yudi.

“Nah, begitu dong. Itulah sikap bijak, dengan meminggirkan ego pribadi demi kerukunan dan kebersamaan,” kata Heri.

“Betul. Kerukunan harus dibangun dari lingkup terkecil mulai dari RT, RW,  hingga kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata mas Bro.

“Bahkan tokoh-tokoh bangsa hendaknya memberikan keteladanan kepada rakyat ketika berkompetisi, seperti pilkada dan pilpres,” kata Yudi.

Berita Terkait

News Update