Terlapor Dugaan Penipuan Calon Mahasiswa S3 di Filipina Mangkir Dari Pemanggilan Polisi

Selasa 23 Apr 2024, 21:24 WIB
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus. (Dok:Poskota/Ihsan).

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus. (Dok:Poskota/Ihsan).

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Terlapor dugaan penipuan program kuliah S3 di Manila, Filipina, bernama Bambang mangkir dari pemanggilan Polisi di Polres Metro Bekasi Kota.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan terlapor pada Selasa, 23 April 2024 siang.

"Dijadwalkan hari ini sebenarnya jam 1 siang pemeriksaan untuk terlapor. Hanya saja jam 1 siang tadi itu nggak hadir," ucap AKBP Firdaus.

Selanjutnya, penyidik akan menjadwalkan pemanggilan kedua terhadap terlapor pada Jumat, 26 April 2024 mendatang.

"Penyidik bakal membuat undangan kedua kepada terlapor hari Jumat," ungkapnya.

Selain terlapor, pihaknya berencana memanggil saksi dari penyedia program atau agensi yang menaungi kampus yang dikelola oleh terlapor.

"Nanti penyidik juga bakal melakukan pemeriksaan terhadap Philippines Womens University (PWU) itu untuk kita lakukan pemeriksaan," tutup Firdaus.

Sebelumnya diberitakan, diduga 207 orang calon mahasiswa S3 atau Doktor gagal kuliah, bahkan total kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Salah satu korban yang telah melapor ke Polres Metro Bekasi Kota, Aloysius Bernadi Gunawan (46) mengatakan, dirinya ditawari biaya Rp 30 Juta untuk mengikuti kuliah di kampus PWU.

Nominal tersebut dikatakan Aloysius merupakan biaya beasiswa parsial, sedangkan harga pendaftaran normalnya mencapai tiga kali lipat.

Terlapor rupanya tak menepati janjinya, teranyar Bambang diduga telah memakai uang ratusan peserta untuk berbisnis trading, namun bisnis tersebut melempem.

"Yang memakai uang untuk trading, dari kesaksian di medsos itu hanya pak B (Bambang) saja," kata Aloysius kepada wartawan. (Ihsan Fahmi).

Berita Terkait
News Update