ADVERTISEMENT

Disinggung Maju di Pilkada Jakarta, Anies Baswedan Tak Tegas Beri Jawaban

Selasa, 23 April 2024 18:35 WIB

Share
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 dan 3 Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat mengikuti sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan menolak seluruh permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dilakukan berdasarkan putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 tersebut dibacakan oleh Ketua MK Suhartoyo dalam sidang di Gedung MK.Poskota/Ahmad Tri Hawaari
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 dan 3 Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat mengikuti sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan menolak seluruh permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dilakukan berdasarkan putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 tersebut dibacakan oleh Ketua MK Suhartoyo dalam sidang di Gedung MK.Poskota/Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah seluruh gugatan sengketa pemilihan umum (pemilu) ditolak Mahkamah Konstitusi, nama Anies Baswedan muncul untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.

Usai gagal dalam Pilpres, nama Anies Baswedan santer diisukan maju dalam Pilkada Jakarta menjadi calon gubernur.

Saat disinggung soal maju dalam kontestasi Pilkada, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak memberi jawaban pasti.

Anies menegaskan bahwa dalam kontestasi pemilihan umum (pemilu), semua lawan adalah teman demokrasi.

"Dari awal kami sering sampaikan bahwa lawan di dalam Pemilu dan Pilpres adalah teman dalam demokrasi, kami membedakan antara lawan dengan musuh," katanya kepada wartawan di DPP PKS, Selasa, 23 April 2024.

"Kalau musuh saling menghabisi, kalau lawan saling menguatkan, dan juga semua adalah anak-anak bangsa yang sedang berjuang bersama-sama untuk memajukan, menghadirkan perubahan, menghadirkan kesejahteraan itu semua yang kita kerjakan," sambung Anies.

Anies menyampaikan, semua yang bertarung dalam kontestasi pemilu harus sama-sama menjaga demokrasi. Sebab demokrasi menjadi sebuah proses bagi perjalanan suatu bangsa sebagai penyeimbang.

Maka dari itu, ia menyebut lawan bertarung dalam kontestasi pemilu bukan lah musuh, justru ia menganggap jika lawan bertarung dalam pemilu adalah teman berbedat untuk saling bertukar pikiran.

"Kami ingin agar ada transition of power yang berjalan dengan baik kami tegaskan kemarin. Itu juga yang akan terus hormati sehingga yang disebut-sebut sebagai tukar pikiran dan bertemu itu bukan sesuatu yang aneh dan dihindari itu sesuatu yang normal terjadi," tukasnya.

Lebih lanjut, Anies bahkan menganggap bahwa kontestasi pemilu bukanlah sebagai sebuah pertarungan yang harus dikejar. Maka dari itu ia sangat menghormati putusan MK soal gugatan yang dilayangkan terkait sengketa Pilpres 2024.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT