ADVERTISEMENT

Puluhan Pelaku Seni di Pandeglang Gelar 'Ngadu Bedug' Malam Ini

Kamis, 18 April 2024 19:06 WIB

Share
Para pelaku seni bedug saat menata panggung untuk pentas 'ngadu bedug' di Alun-Alun Pandeglang. (Poskota.co.id/Samsul Fathony)
Para pelaku seni bedug saat menata panggung untuk pentas 'ngadu bedug' di Alun-Alun Pandeglang. (Poskota.co.id/Samsul Fathony)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Puluhan pelaku seni bedug dari berbagai sangar di wilayah Pandeglang, akan ngadu bedug di Alun-Alun Pandeglang pada Kamis, 18 April 2024 malam.

Pagelaran Gebrag Ngadu Bedug tersebut digelar Asosiasi Seniman Bedug (ASB) Pandeglang.

Berdasarkan pantauan Poskota.co.id, para pelaku seni budaya bedug dari berbagai sanggar sedang melakukan persiapan pentas. Mereka terlihat sedang menghiasai bedug menggunakan berbagai pernak-pernik.

Salah seorang seniman bedug di Pandeglang, Endang Suhendar mengungkapkan, sedikitnya ada 20 pelaku seni budaya bedug yang akan meramaikan acara ini.

Selain acara bedug, Endang menuturkan ada berbagai pertunjukan kesenian lain di Alun-Alun Pandeglang ini.

“Pada tahun ini, masyarakat kembali disuguhi dengan kemegahan Gebrag Ngadu Bedug, dan berbagai rangkaian agenda lain seperti arak-arakan bedug, workshop pembuatan bedug, dan berbagai pertunjukan kesenian lainnya," kata Endang pada Kamis, 18 April 2024.

Selaku seniman dan penggiat ngadu bedug, Endang mengangkat tema ‘Tunggul Kalapa Sawara Luhur Ranggon’ yang memiliki makna luas.

“Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk kembali merasakan bagaimana nuansa ngadu bedug zaman dahulu, dari yang tadinya ngadu bedug menjadi ngadu bedog, sekarang berubah menjadi bedug sebagai penguat tali silaturahmi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pesan di balik ngadu bedug ini untuk bersilaturahmi sesama pelaku seni. Adapun kesenian ini untuk meramaikan euforia Idul Fitri 2024 yang identitk dengan bedug.

“Pesan yang paling utama dari kegiatan gebrag ngadu bedug ini adalah silaturahmi, dan tentunya momentum dan nuansa dan euforia Idul Fitri ini masih terasa identik dengan bedug,” katanya. (Samsul)

ADVERTISEMENT

Reporter: Samsul Fathony
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT