JAKARTA, POKSOTA.CO.ID - Barcelona dan Paris Saint-Germain akan saling bentrok pada leg kedua babak 8 besar Liga Champions Eropa, Rabu dini hari waktu Indonesia, 17 April 2024.
Jelang laga leg kedua, Barcelona berada di atas angin karena pada pertemuan pertama di kandang PSG, El Barca menang 3-2.
Bermain di Estadi Olimpic Lluis Companys nanti malam, tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi tuan rumah yang sudah punya bekal kemenangan.
Sedikit kilas balik ke belakang, pada babak 16 besar Liga Champions musim 2016/2017, kedua tim punya kisah dramatis kala bertanding di Camp Nou.
Tanggal 8 Maret 2017, Barcelona menjamu PSG dengan situasi defisit empat gol karena kalah 0-4 pada pertemuan pertama.
Nyaris semua prediksi mengatakan PSG yang akan melenggang ke perempatfinal meski akan bertanding di kandang Barca.
Les Parisiennes yang kala itu dilatih Unai Emery, memasuki lapangan Camp Nou dengan sangat pede bahwa mereka hanya tinggal bermain aman pada leg kedua.
Bahkan, keunggulan agregat 4-0 saat itu membuat Emery cukup yakin mencadangkan Angel Di Maria yang tengah dalam kondisi fit.
Sementara, Barca yang pada saat itu masih memiliki trio Messi-Suarez-Neymar, tahu betul bahwa mereka harus langsung tancap gas sejak menit pertama.
Menariknya, pelatih El Barca saat itu adalah pelatih yang kini menangani PSG, yakni Luis Enrique.
Tertinggal agregat 0-4, Barca benar-benar tampil ngotot sejak kick-off. Luis Suarez berhasil membobol gawang Kevin Trapp menit ke-3.
Pertahanan PSG masih kuat setelah tertinggal satu gol, Hanya saja lima menit jelang turun minum, Layvin Kurzawa tanpa sengaja membobol gawang sendiri sehingga agregat berubah menjadi 2-4.
Memasukki babak kedua, PSG masih cukup percaya diri dan merasa keunggulan 2 gol masih terasa aman.
Namun, lima menit babak kedua berjalan, sang masetro Lionel Messi mencetak gol melalui titik putih, Harapan besar mulai terpancar di pundak seluruh fans Barca yang ada di stadion.
Akan tetapi pada menit 62, Edinson Cavani sempat memperkecil skor menjadi 3-1 dan kembali menjauhkan agregat.
Blaugrana yang tersentak dengan gol tadi semakin bermain kesetanan dengan terus menggempur pertahanan Marquinhos cs.
Sayangnya, gol tambahan tak kunjung datang hingga pada menit 88 Neymar memercikkan sedikit asa dengan mencetak gol melalui tendangan bebas.
Waktu memasukki injury time, Barcelona butuh dua gol lagi untuk lolos dan kesempatan tersebut sempat terasa mustahil dengan waktu sedemikian sempit.
Bak gayung bersambut, wasit Deniz Aytekin menghadiahi penalti kedua bagi Barca pada menit 90+1 yang sukses dieksekusi Neymar. Agregat sama kuat 5-5, tetapi PSG unggul agresivitas gol tandang.
Siapa sangka, keajaiban sepak bola benar-benar terjadi pada laga ini, tepatnya di menit 90+5.
Wasit memberikan peluang Barcelona menendang tendangan bebas dari sisi kanan pertahanan PSG, tepat pada detik-detik terakhir sebelum peluit panjang dibunyikan.
Crossing yang dieksekusi Neymar berhasil disambut tendangan Sergi Roberto yang lolos dari jebakan offside dan membuat skor menjadi 6-1 bagi Barca.
Laga dramatis dan menguras emosi tersebut kemudian dikenal dengan julukan Remontada (balas dendam) setelah Barcelona berhasil melakukan comeback sempurna.
Laga tersebut layak menjadi laga comeback ter-epic yang pernah terjadi di sejarah ajang Liga Champions Eropa.
Nanti malam, PSG akan bertanding di kandang tim yang 7 musim lalu menyingkirkan mereka dari ajang Liga Champions secara menyesakkan.(*)