ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Layu sebelum Berkembang

Senin, 15 April 2024 05:19 WIB

Share
Ilustrasi Obrolan Warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)
Ilustrasi Obrolan Warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“HATIKU hancur mengenang dikau.Berkeping-keping jadinya.Kini air mata jatuh bercucuran.Tiada lagi harapan..” 

Itulah senandung mas Bro ketika memasuki warteg untuk maksi bersama sohibnya, Heri dan Yudi.

“Rupanya ada yang lagi bahagia, sehabis mudik lebaran,” sindir Heri mengawali obrolan warteg.

“Itu bukan bahagia, tetapi senandung sedih. Judul lagunya ‘Layu sebelum berkembang’ yang dinyanyikan Tetty Kadi.Dirilis tahun 1985 dalam album Teratai Putih. Sangat populer di saat saya remaja,” jelas mas Bro.

“Wah cukup lengkap infonya.Sepertinya mas Bro punya memori dengan lagu itu. Punya nostalgia,” kata Ayu Bahari, pedagang warteg ikut nimbrung.

 

“Nggak ada nostalgia Yu. Yang penting jalani aja,” kata mas Bro.

“Istilah layu sebelum berkembang sekarang juga lagi aktual untuk hak angket kecurangan pemilu,” celetuk Yudi.

“Jangan dulu menyimpulkan. Sekarang memang belum berkembang, boleh jadi nanti tidak cuma berkembang, tetapi malah berbuah,” jelas mas Bro.

“Bukan bermaksud menyimpulkan, tetapi itu adalah pendapat pengamat dengan melihat progress hak angket di DPR hingga sekarang,” ujar Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Aminudin As
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT