Berbeda dengan Hari Raya Idul Adha yang disunahkan berpuasa sebelum sholat ied, pada Hari Raya Idul Fitri justru diharamkan untuk berpuasa.
Dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada hari Idul Fitri, itu pahalanya seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang.
Sebelum sholat Idul Fitri, Rasulullah biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil 3, 5 atau 7 butir. Dalam sebuah hadist disebutkan pada waktu Idul Fitri Rasulullah tidak berangkat ke tempat sholat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.
4. Pilih rute jalan berbeda setelah sholat Idul Fitri
Rasulullah menunaikan sholat Idul Fitri bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya, baik laki-laki perempuan ataupun anak-anak.
Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat diberlangsungkannya salat Idul Fitri.
Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan sholat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar 2 meter. Hal ini dimaksudkan agar umat muslim memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
5. Mendatangi tempat keramaian
Suatu ketika saat Hari Raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng.
Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadist riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sempat menjengukan atau memunculkan kepala di atas bahu Rasulullah, sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu di atas bahu Rasulullah dengan puas.
6. Mengunjungi rumah sahabat
Tradisi silaturahmi saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya.