Waspada Kejahatan Menjelang Lebaran

Kamis 28 Mar 2024, 10:10 WIB
Ilustrasi Lebaran. (Foto: Unsplash)

Ilustrasi Lebaran. (Foto: Unsplash)

MOMEN-momen lebaran, natal atau tahun baru kerap dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk melakukan kejahatan. Tak hanya kasus pencurian, kasus lain seperti penjambretan, perampokan hingga penipuan selalu marak dan sering kali berulang.

Melihat peningkatan kejahatan menjelang hari-hari besar yang terjadi sepanjang tahun disebabkan adanya peluang. Tanpa disadari kita akan memberikan peluang bagi orang lain untuk melakukan kejahatan.

Misalnya di tempat pembelanjaan, orang begitu penuh. Orang tidak lagi fokus pada sekelilingnya, mereka hanya fokus pada barang yang ingin dimiliki. Ini yang kemudian memberi kesempatan pada para pelaku kejahatan untuk mengambil peluang itu.

Pada momen tertentu jika dikaitkan dengan perilaku konsumerisme, orang umumnya memiliki uang berlebih sehingga meningkatkan daya beli dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya.

Pada kondisi seperti ini sudah barang tentu industri akan melihat potensi besar agar uang yang ada dalam kantong masyarakat bisa masuk ke mereka. Karenanya tak jarang industri sengaja menyiapkan produk sesuai dengan tema momen tertentu, misalnya lebaran.

Ketika kondisi ini terjadi, secara otomatis mereka yang tak memiliki uang berlebih akan memanfaatkan momen ini untuk mencari peluang. Tak hanya berutang, peluang lain seperti melakukan kejahatan pun terkadang dilakukan.

Persoalannya, mereka bukan terjebak pada konsumerisme. Tetapi kaitannya dengan membeli tanda kasih berupa oleh-oleh atau barang. Ini sebenarnya tanda kearifan masyarakat kita yang menjadikan suvenir sebagai ungkapan kasih sayang.

Sayangnya, ungkapan kasih sayang ini tak selalu bisa diwujudkan dengan kehadiran secara fisik melainkan dengan dukungan barang-barang. Hal inilah yang kemudian menghilangkan kewaspadaan mereka sehingga menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan.

Jadi kejahatan yang justru mereka lakukan itu karena rasa memiliki kesempatan yang sama untuk berbagi dengan keluarga mereka.

Sudah menjadi budaya masyarakat modern bahwa mereka yang memiliki barang-barang bernilai tinggi dianggap sebagai simbol keberhasilan yang tidak setiap hari bisa dipamerkan. Sehingga ketika momen seperti lebaran tiba, orang akan rela melakukan apa saja asalkan tampak lebih 'tinggi' dari orang lain.

Secara kultural masyarakat di Indonesia masih akrab dengan hierarkis. Menghormati orang yang memiliki jarak dengan kita, misalnya jarak jabatan atau tingkat kekayaan.

Berita Terkait

Tips Mudik Lebaran yang Aman dan Nyaman

Kamis 04 Apr 2024, 02:02 WIB
undefined
News Update