Bejat! Begini Kronologi Ketua PSI Jakbar Lecehkan Buzzer Wanita, Diancam Usai Dilecehkan

Kamis 28 Mar 2024, 10:58 WIB
Korban kekerasan seksua didampingi tim hukum saat sesi wawancara di Jakarta. (Poskota/Pandi)

Korban kekerasan seksua didampingi tim hukum saat sesi wawancara di Jakarta. (Poskota/Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wajah murung tampak tergambar dari seorang wanita berinisial W (29) yang diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat.

Meski terlihat seperti wanita biasa, namun hati W ternyata sangat remuk atas kejadian kekerasan seksual yang menimpanya tersebut.

Kepada wartawan, W menceritakan mulanya ia diajak untuk bekerja menjadi buzzer di PSI. Akhir November 2023 lalu, W resmi bergabung.

"Apalagi branding PSI sebagai partai anak muda, jadi saya merasa tertarik. Saya join di PSI aku lihat ada di sosial media terus aku masuk lewat website PSI.id," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.

Seiring berjalannya waktu, pada 5  Desember 2023, W yang mengontrak di kawasan Tangerang itu disuruh oleh terduga pelaku untuk ke Jakarta karena ada pekerjaan.

Namum, W saat itu malah dibawa ke sebuah rumah di Jakarta Barat tanpa ada orang satupun di dalam rumah tersebut. Di sana W kemudian disuruh masuk ke kamar lalu dikunci.

Sebelum tiba di sebuah rumah, W mengaku sempat diajak makan oleh terduga pelaku kekerasan seksual yakni Ketua PSI Jakarta Barat Norman Anthony Lianto.

"Sampai di rumah saya dipaksa masuk ke kamar, terus dikunci dari luar," ungkapnya.

Tak lama kemudian terduga pelaku masuk ke kamar dan melangsungkan aksi bejatnya dengan merayu korban agar mau berhubungan badan. Padahal saat itu W tengah menstruasi.

Usai melancarkan aksi bejatnya, W mengaku sempat diancam agar tidak mengatakan apa-apa ke siapapun atas kasus pelecehan yang dialami.

"Saya disuruh diam, jangan ngomong ke siapa-siapa. Kalau ketemu anggap aja kayak gak ada apa-apa," ucap W sambil menangis sesugukan.

PSI Buka Suara

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan terus memantau kasus dugaan kekerasan seksual oleh Ketua PSI Jakarta Barat terhadap buzzer wanita.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Fahri Qolbina mengatakan hal itu sebagai bentuk komintmen untuk transparansi dan akuntabilitas partai.

"Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan keamanan dijunjung tinggi," katanya kepada wartawan.

Disisi lain, Elva mengapresiasi pihak korban yang mau melaporkan kasus dugaan kekerasan seksual oleh ketua PSI Jakarta Barat tersebut.

"Serta kami berkomitmen untuk mendukung korban dalam proses pemulihan dan mendukung upaya-upaya untuk mencegah kasus kekerasan seksual di kemudian hari," paparnya.

Atas kejadian ini, PSI menyatakan permintaan maaf terhadap semua pihak, khususnya terhadap korban dugaan kekerasan seksual yang dilakukan anggota partai tersebut.

"Kami meminta maaf kepada masyarakat DKI Jakarta, khususnya kepada kader, anggota, pendukung dan simpatisan PSI atas kejadian ini," tuturnya. (Pandi)

News Update