Calo Bergaya Preman di Pelabuhan Merak Diringkus Polisi

Rabu 27 Mar 2024, 07:36 WIB
Kasatreskim AKP Syamsul Bahri (kiri ) saat memberikan keterangan pers terkait penangkapan satu dari 2 preman yang meresahkan calon penumpang bus. (Poskota/Haryono)

Kasatreskim AKP Syamsul Bahri (kiri ) saat memberikan keterangan pers terkait penangkapan satu dari 2 preman yang meresahkan calon penumpang bus. (Poskota/Haryono)

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Satu dari dua calo bergaya preman yang meresahkan calon penumpang di wilayah Pelabuhan Merak, Kota Cilegon berhasil diringkus Tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Cilegon.

Preman berinisial MN (23 tahun), warga Linkungan Sukajadi, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon ini ditangkap Tim Resmob pada Senin, 25 Maret 2024 malam.

"MN, satu dari preman yang membuat resah calon penumpang bus berhasil diamankan Tim Resmob sekitar pukul 23.00 WIB," kata Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Syamsul Bahri kepada wartawan, Selasa, 26 Maret 2024.

Syamsul mengatakan, penangkapan dilakukan, setelah petugas menyelidiki 2 pelaku tindak pidana pemerasan dengan ancaman kekerasan terhadap penumpang bus di sekitar pelabuhan Merak yang sempat viral di media sosial.

"Satu pelaku lainnya berinisial EN masih dalam pencarian. Kami berharap EN menyerahkan diri ke pihak Polres Cilegon," tegas Syamsul.

Aksi dua preman tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Dalam rekaman video berdurasi 21 detik tersebut, calon penumpang yang akan menyeberang ke Lampung menggunakan bus, diduga dianiaya oleh sejumlah calo bergaya seperti preman.

Calon penumpang yang menjadi korban kekerasan bukan korban yang pertama, melainkan korban yang ke empat.

Hal itu diungkapkan oleh Amirudin yang juga menjadi korban calo tersebut. Dia mengaku sengaja merekam video sebagai bukti bahwa keberadaan calo sudah sangat meresahkan.

"Iya saya jadi korban penganiayaan di Merak, ditonjok jidat saya. Kena palak juga Rp500 ribu. Calonya sangat sangar sekali kaya harimau mau nerkam mangsa," ungkap Amirudin kepada wartawan, Senin, 25 Maret 2025.

Amirudin mengaku diancam preman akan mematahkan lehernya jika tidak memberikan sejumlah uang.

"Awalnya saya enggak mau ngasih, tapi saya dipukul. Berhubung saya bawa anak istri demi keamanan mereka terpaksa kita kasih," ujarnya. (haryono)

Berita Terkait
News Update