W menceritakan awal mula kejadian tersebut saat dirinya memperoleh pekerjaan sebagai buzzer PSI. Dirinya tertarik karena saat itu membutuhkan pekerjaan.
"Terus pas ditawarin jadi buzzer saya tertarik karena saya memang bener-bener butuh pekerjaan," kata korban.
Setelah itu, korban mengaku disuruh datang karena tuntutan pekerjaan. Namun di tengah perjalanan, korban diajak ke rumah terduga pelaku kekerasan seksual.
"Saya enggak nyangka pas di tengah perjalanan saya malah dibawa ke rumah. Saya takut. Apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong enggak ada siapa-siapa, sepi," ungkapnya.
Di dalam kamar yang terkurung, korban mengaku mendapatkan pelecehan seksual oleh terduga pelaku yang adalah Ketua PSI Jakbar, Anthony.
"Terus dia masuk ke dalam kamar dan melecehkan aku. Setelah kejadian itu aku gak langsung pulang. Aku ditahan di sana," paparnya.
Usai dilecehkan terduga pelaku, korban mengaku diancam agar tidak mengatakan tindakan bejat tersebut.
"(Terduga pelaku) bilang jangan bilang ke siapa-siapa, diam aja. Gak ada yang boleh tau. Kalo ketemu dia harus seperti orang gak kenal, kaya gak pernah ketemu fan kejadian apa-apa," ucap W.
"Terus aku pulang bener-bener gak nyangka. Ini tuh beneran kejadian atau memang aku tuh halu atau apa, aku gak tau. Aku gak nyangka padahal aku cuma butuh pekerjaan, aku ingin kerja," ucap korban melanjutkan. (Pandi Ramedhan)