Namun jika ada yang memperingati malam Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan tidaklah salah, karena sudah ada dasar ulama yang menjalankannya.
Hal tersebut juga berlaku bagi peringatan ketika malam Lailatul Qadar.
Seperti firman Allah dalam surat Al Qadar :
إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَة الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر * تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيَها بِإِذْنِ رَبّـِهم مِّن كُلِّ أَمْر * سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan * Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? * Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan * Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan * Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Malam Lailatul Qadar jatuh pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, terutama pada malam ganjil.
Namun, malam Lailatul Qadar tak ada yang mengetahui kapan tibanya karena menjadi rahasia Allah SWT.
Sama seperti malam Nuzulul Quran, malam Lailatul Qadar pun dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca Alquran, meminta rahmat, perbanyak berzikir, melaksanakan salat malam, dan berdoa agar memohon ampunan sebanyak-banyaknya.