Ini Pesan Para Tokoh Agama di Indonesia atas Hasil Rekapitulasi Suara Nasional Pemilu 2024

Jumat 22 Mar 2024, 23:49 WIB
Para tokoh agama di Indonesia yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai memberikan pesan atas hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024. (Istimewa)

Para tokoh agama di Indonesia yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai memberikan pesan atas hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024. (Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tokoh agama di Indonesia yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai menyampaikan pesan seusai KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional pada Rabu, 20 Maret 2024.

Hal itu disampaikan para tokoh agama di Indonesia dalam deklarasi Forum Peduli Indonesia Damai yang berlangsung di Jakarta pada Jumat, 22 Maret 2024. 

Para tokoh agama tersebut, di antaranya Waketum MUI KH Marsudi Syuhud, Sekum PGI Jacky Manuputty, Ketum PHDI Majyen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tanaya, Ketua Permabudhi Judha Hartono, dan Ketum Matakin Budi Tanuwibowo. 

Marsudi mengatakan, hasil rekapitulasi tersebut harus dilihat dengan rahmat dan kasih sayang. Dengan demikian, dunia akan disinari kedamaian, dipenuhi kegembiraan, kesenangan, dan menyenangkan.

Marsudi melanjutkan, apabila ada yang belum menerima hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024, dapat menyelesaikannya melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

Bagi pihak yang menerima dari hasil ini, kata Marsudi, dapat memihak kepada semuanya tanpa melihat permusuhan.

Sementara itu, Xueshi Budi Tanuwibowo menyampaikan, pihak-pihak yang belum bisa menerima hasil tersebut dapat melakukan langkah-langkah sesuai koridor konstitusi.

Langkah-langkah tersebut juga dilakukan dengan kepala dingin dan hati tenang, sehingga seluruh rakyat Indonesia mendapatkan kedamaian.

Menurutnya, Pemilu dan Pilpres dilakukan untuk mencari pemimpin lima tahun ke depan sesuai keinginan rakyat. Oleh karena itu, keinginan tersebut jangan sampai dikotori tindakan-tindakan yang tidak baik.

"Maka dari itu, dari Forum Peduli Indonesia damai ini, sudah 6 kali menyerukan agar kita semua tetap dalam koridor persatuan dan keharmonisan bangsa," ujarnya.

Wisnu Bawa Tanaya mengapresiasi seluruh elemen bangsa yang telah berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

"Termasuk kelompok-kelompok masyarakat yang mengawal proses demokrasi, mengoreksi ketidakbenaran yang ditemukan, ini semua memberikan harapan bagi perjalanan bangsa ke depan," ucapnya.

Ia mengajak seluruh pihak untuk terus memperjuangkan bangsa Indonesia dalam persahabatan dan persatuan. 

Lalu, Judha Hartono mengatakan, siapapun yang terpilih dapat menjaga dan menjalankan Pancasila, Undang-undang 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. 

Ia juga menghimbau hasil pengumuman rekapitulasi suara nasional oleh KPU bisa disikapi dengan saling menghargai dan menghormati. 

Azisoko Harmoko mewakili Spiritual Nusantara menyerukan perlu adanya rekonsiliasi nasional. Ia juga mengajak semua pihak terus mengawal proses secara aman, damai, tertib, dan menjunjung tinggi adab kemanusiaan.

Adapun Jacky Manuputty menerangkan, proses demokrasi tidak semudah membalikan telapang tangan. Menurutnya, dalam proses demokrasi ini pada hakikatnya adalah belajar.

Oleh karena itu, apabila dalam proses demokrasi ini terdapat kekurangan dan mungkin pelanggaran, serta dianggap pelanggaran secara konstitusional, maka hal itu harus dijadikan pembelajaran.

"Agar ini diwariskan semakim baik lagi baigi generasi yang akan datang. Semoga yang dibangun itu bisa menjadi bangsa yang lebih mapan dalam berdemokrasi," tuturnya.

Imam Pituduh mengungkapkan, para tokoh agama dan umatnya diharapkan dapat menjalankan kehidupan yang tidak keluar dari nilai-nilai moral dan etika.

Hal itu juga harus disertai dengan nilai-nilai agama untuk menunjukkan kehidupan yang bermoral. 

"Untuk menunjukkan hidup bermoral dan berikan kemaslahatan bangsa dan negara, kita kejar kedamaian dan keadilan apapun harganya," tuturnya.

Berita Terkait

News Update